JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Gedung DPRD Jombang didatangi belasan aktivis Projo yang lengkap dengan mengenakan APD (Alat Pelindung Diri). Mereka demonstrasi menuntut transparansi anggaran penanganan COVID-19 di Kabupaten Jombang, Kamis (2/6/2020).
Para pendemo melakukan orasi-orasi di depan gedung wakil rakyat di jalan Hasyim Asyari, Jombang. Seluruh pendemo memakai pakaian APD berupa jas hujan dan mengenakan masker, serta membawa alat semprot.
Salah satu pendemo juga menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi demonstrasi. Terlihat, puluhan personel Polres Jombang juga berada di lokasi untuk mengamankan jalannya aksi demonstrasi tersebut.
Joko Fatah Rochim, Ketua Projo Jombang mengungkapkan, dalam aksi itu Projo memang menerapkan protokol kesehatan. Karena itu merupakan imbauan pemerintah.
“Makanya dalam demo kali ini kita juga mengenakan APD. Namun karena keterbatasan dana, kita memakai jas hujan,” ujarnya.
Dalam unjukrasa itu, mereka juga membentangkan sejumlah poster bertuliskan tuntutan yang intinya meminta agar pemerintah mengendepankan kejujuran dan transparan dalam mengelola anggaran di tengah pandemi.
“Anggaran penanganan Covid-19 di Jombang sangat besar, kisaran Rp 140 miliar. Namun hal itu tidak pernah disosialisasikan,” Kata Joko Fatah Rachim dalam orasinya di depan gedung DPRD Jombang.
Menurut Fatah, pemerintah tidak membeberkan berapa anggaran yang terserap dan terkesan tertutup. Anggaran sebesar Rp 140 miliar itu juga tidak diketahui peruntukannya.
“Yang pasti kita meminta agar pemerintah daerah transparan dalam pengelolaan anggaran. Yakni, penggunaan dana tersebut wajib dipublikasikan. Kegunaannya untuk apa saja,” tegasnya.
Setelah orasi, para pendemo ditemui dua anggota dewan, yakni Choirul Anam dan Ahmad Tohari. Namun, perwakilan hanya 15 orang yang dibolehkan masuk ke gedung dewan guna menyampaikan aspirasi.
Editor: Hafid