KEDIRI (Jurnaljatim.com) – Sebanyak enam klaster penularan COVID-19 di Kabupaten Kediri menambah jumlah kasus positif di daerah setempat. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya ada 10 orang yang terkonfirmasi positif virus corona, Minggu (12/7/2020).
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri, keenam klaster itu terdiri dari 2 orang klaster Surabaya, 1 orang klaster Sidoarjo, 3 orang klaster Pace Nganjuk, 1 orang klaster Araya Tulungagung, 1 orang klaster Bendo, dan 2 orang klaster Paron.
“Terdapat 10 tambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 Kabupaten Kediri,” kata dr Ahmad Chotib Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Kediri.
10 orang terkonfirmasi positif yakni 1 orang warga Desa Gampeng, Kecamatan Gampengrejo; 1 orang warga Desa Tegalan, Kecamatan Kandat, 1 orang warga Desa Sumberejo, Kecamatan Ngasem dan 3 orang warga Desa Kedungsari Kecamatan Tarokan.
Berikutnya, 1 orang warga Desa Surat, Kecamatan Mojo; 1 orang warga Desa Bendo, Kecamatan Pare serta 2 orang warga Desa Paron, Kecamatan Ngasem. Kesemuanya menjalani isolasi mandiri.
“Selain itu, terdapat satu pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dari Desa Paron, Kecamatan Ngasem telah dinyatakan sembuh,” ujarnya.
Chotib mengatakan, pasien yang selama ini melakukan isolasi mandiri tersebut merupakan satu dari 5 klaster Desa Kambingan. Dari pemeriksaan laboratorium, hasil swab yang dilakukan pada pasien tersebut terkonfirmasi negatif dua kali berturut-turut.
Dengan demikian, lanjut Chotib, saat ini terdapat 277 kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri dengan rincian 184 orang dirawat, 77 orang sembuh dan 16 orang meninggal.
“Masih bertambahnya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Kediri, disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan harus ditingkatkan. Selalu pakai masker, jaga jarak aman dengan orang lain dan sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir setiap selesai beraktivitas,” pungkasnya.
Komentar