JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Di hari Bhayangkara ke 74, Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho meresmikan bank BRI Cabang Jombang sebagai kantor tangguh semeru COVID-19. Setelah melepas balon dan pemotongan tali pita, Kapolres langsung meninjau ruang isolasi dan ruang kesehatan.
Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho mengungkapkan, launching kantor tangguh tersebut merupakan inovasi dari program kampung tangguh semeru yang digagas oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran. Tujuannya, untuk memutus penyebaran rantai virus corona (COVID-19).
“Untuk obyek pertama kantor tangguh adalah bank BRI. Sebab, kami lihat BRI melayani nasabah paling banyak. Saya harapkan BRI sini mempunyai ketangguhan dalam hal protokol kesehatan dan ketangguhan dalam hal kedisiplinan,” kata Agung dikonfirmasi usai peresmian kantor tangguh, Rabu sore (1/7/2020).
Di kantor BRI Cabang Jombang yang berlokasi di Jalan Wahid Hasyim, terdapat sejumlah fasilitas, di antaranya chek point, cairan disinfektan, hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh, ruang isolasi dan melakukan phisical distancing atau menjaga jarak. Kapolres berharap, hal itu terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Pelayanan protokol kesehatan sudah cukup, tinggal pelaksanaan tetap dilakukan secara berkesinambungan. Saya rasa BRI inilah penggagags kantor tangguh dan tinggal diteruskan ke kantor unit,” tutur alumni Akpol tahun 2002 tersebut.
Di waktu yang sama, Lutfi Riza H, Kepala Cabang BRI Jombang menambahkan, di BRI unit sebetulnya sudah memenuhi protokol COVID-19. Di antaranya pengukuran suhu, satpam menggunakan masker dan sarung tangan serta penerapan phisical distancing.
“Artinya, di unit juga sudah menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19,” jelas Lutfi Riza.
Terkait dengan dilaunchingnya menjadi kantor bank BRI Tangguh, maka penerapan protokol COVID-19 di bank milik pemerintah itu akan diperketat. Antara lain, sebelum masuk kantor, diwajibkan untuk cuci tangan dan memakai masker. Tujuannya, untuk mencegah penularan virus corona.
“Di sini, di setiap kantor kami sudah disiapkan wastafel, disipkan handsanitizer, terus satpam menggunakan face shield dan sarung tangan, termasuk thermo gun (termometer), disetiap meja pelayanan kita siapkan hand sanitizer, terus kantor juga dilengkapi APD (alat pelindung diri), ruang isolasi dan ruang kesehatan,” imbuhnya.
Kelengkapan APD itu, kata dia, sebagai antisipasi apabila ada hal-hal tidak diinginkan, antara lain jika ada nasabah yang sakit atau lainnya, maka akan dilakukan penanganan dengan protokol COVID-19. “Sekarang kan kita tidak berani mengambil resiko, jadi semua harus kita lakukan dengan penanganan COVID-19,” pungkasnya.
Editor: Hafid