Hakim dan Pegawai PN Tuban Reaktif Rapid Tes COVID-19

TUBAN (Jurnaljatim.com) – Sebanyak 46 yang terdiri dari Hakim, Aparatur Sipil Negara () dan Non ASN di lingkungan Negeri Tuban menjalani . Kegiatan yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Nahdlatul (RSNU) Tuban dilaksanakan disalah satu ruangan di pengadilan setempat, Senin, (4/5/2020).

Dari tes cepat itu, didapati tiga orang positif atau reaktif rapid test . Mereka yakni seorang Hakim, Calon Hakim dan pegawai . Selanjutnya, mereka bertiga harus menjalani selama 14 hari kedepan.

“Satu hakim, satu calon hakim dan satu pegawai dinyatakan reaktif rapid test,” ungkap Humas PN Tuban, Donovan Akbar Kusumo Bhuwono.

Isolasi mandiri di rumah

Mereka yang dinyatakan reaktif dari hasil tes cepat tersebut, langsung dilakukan isolasi mandiri dengan pemantauan dari PN Tuban. Selain itu mereka juga akan menjalani pemeriksaan lanjutan berupa pengambilan tes swab yang dilakukan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tuban.

Alasannya, mereka yang dinyatakan reaktif belum tentu positif terinfeksi virus . Sehingga, harus menjalani pemeriksaan tes swab dengan tujuan untuk memastikan yang bersangkutan positif COVID-19 atau tidak.

“Mereka (berstatus reaktif dari hasil test rapid, red) akan menjalani tes swab. Semoga hasilnya negatif,” ungkap Donovan.

Aktifitas PN Tuban normal

Meskipun ada pegawai yang berstatus reaktif, persidangan dan di PN Tuban tetap berjalan seperti biasa dengan menerapkan standar prosedur kesehatan dan protokol Covid-19. Termasuk, meraka yang berstatus reaktif telah menjalani isolasi mandiri .

“Iya benar (satu hakim, calon hakim, dan pegawai, red) isolasi mandiri,” terang Donovan.

Sebatas diketahui, rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat, maka seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction). Sehingga nantinya akan muncul negatif atau positif terinfeksi COVID-19.


Editor: Z. Arifin