MADIUN (Jurnaljatim.com) – Sosialisasi dan himbauan yang dilakukan Pemerintah Kota Madiun cukup efektif. Terbukti, masyarakat cukup tertib dalam menerapkan kawasan tertib masker di kota pendekar tersebut.
Razia yang dilakukan tim gugus tugas percepatan penanggulangan COVID-19 pada Sabtu malam (18/4/2020) tidak banyak menemukan pelanggar. Begitu juga dengan pedagang yang menyediakan layanan meja-kursi. Sebagian besar pedagang sudah menerapkan layanan take away alias pesan dibawa pulang.
‘’Sosialisasi kita sudah. Malam ini kita lakukan penindakan bagi yang masih melanggar,” kata Walikota Madiun Maidi.
Penertiban, Maidi, penting dilakukan. Sebab, jumlah orang dengan resiko (ODR) di Kota Madiun terus bertambah. Hal itu, tak terlepas dari banyaknya pemudik yang nekat pulang. Sampai, Sabtu (18/4/2020), jumlah ODR sudah sebanyak 688 orang kendati 310 di antaranya sudah lewat pantau dan tidak sakit. Maidi tidak ingin terlambat melakukan antisipasi. Karenanya, pengetatan semakin ditingkatkan.
‘’Sampai saat ini, kota kita masih zero (Korona). Tetapi ODR-nya semakin banyak. Jangan sampai ada positif baru bergerak. Makanya kita cegah dulu,” tegasnya.
Kegiatan razia sengaja menyasar kegiatan perekonomian. Pedagang maupun pembeli wajib memakai masker. Kedua, tidak menyediakan layanan meja, kursi, maupun tikar untuk duduk. Beberapa warung masing menyediakan kursi dan langsung diangkut.
Ada juga pedagang yang kooperatif dengan langsung menyingkirkan kursi begitu petugas mendekat. Pemilik warung langsung diberi peringatan. Petugas memang memberikan sedikit kelonggaran pada razia tersebut. Namun, jangan harap ada kelonggaran ke depan.
‘’Razia kita lakukan berkala. Tim akan berkeliling untuk memantau. Tatkala ada yang melanggar, kita lakukan lagi razia. Maaf saya harus tegas dalam hal ini untuk kebaikan kita bersama,” ujarnya.
Warga diharap ikuti anjuran pemerintah
Maidi berharap masyarakat turut membantu penanggulangan virus corona dengan disiplin mengikuti anjuran pemerintah. Yakni, memakai masker saat beraktivitas di luar rumah dan segera pulang serta jaga jarak (physical distancing).
Menurut Maidi, masker merupakan pengaman pertama. Kedua, dengan jaga jarak dan memperbanyak cuci tangan pakai sabun. Masyarakat yang disiplin setidaknya turut meringankan tugas tenaga medis yang saat ini sudah berjibaku menangani mereka yang sakit.
‘’Kasihan para tenaga medis. Harus memakai APD yang seperti itu. Mereka juga jarang pulang. Mereka kan juga punya keluarga. Mari kita bantu dengan disiplin melaksanakan himbauan pemerintah agar tidak sakit,” pungkasnya. (*)
Editor: Hafid