SUMENEP (Jurnaljatim.com) – Komisi pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep menanggapi terkait proses seleksi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk pilbup 2020 yang meloloskan peserta yang diduga pernah bermasalah.
Sejumlah nama yang bermasalah di antaranya dari Kecamatan Masalembu, Kecamatan Nonggunong dan Kecamatan Lenteng. Padahal, pernah dilaporkan ke Bawaslu dan Dewan Kehormatan penyelenggara Pemilu (DKPP) pada pemilu Presiden dan Legislatif tahun 2019 lalu.
Ketua KPU Sumenep A. Waris. S.sos mengatakan, bahwa nama-nama yang diduga bermasalah sebagai penyelenggara pemilu pada pileg 2019 yang lalu dan masih lolos seleksi administrasi dan tes tulis, dikarenakan tidak ada keputusan Pemberhentian tetap dari DKPP dan Bawaslu merujuk Kepada PKPU RI tahun 2018 Pasa36 hruf J.
“DKPP tidak memutuskan pemberhentian Tetap kepada nama-nama yang mendaftar dan diloloskan seleksi adminitrasi dan tes tulis, aturan tidak melarang nama-nama tersebut untuk mendaftar kembali menjadi PPK,” katanya kepada Jurnaljatim.com, Rabu (5/2/2020).
Lebih lanjut Waris menyampaikan, kalau isu yang berkembang selama ini terkait dobel job peserta yang mendaftar untuk menjadi penyelenggara pemilu di pilkada 2020, secara legalitas aturan tidak ada larangan bagi warga negara yang sebelum mendaftar memiliki perkerjaan lain termasuk Guru sertifikasi dan pejabat pemerintahan Desa.
“Perjanjian pelarangan double jobs itu mengingat terhadap Individu kalau sertifkasi bukan dengan Instansi KPU secara aturan juga tidak ada larangan, jadi KPU tidak berhak mendiskualifikasi bahkan melarang warga negara selama mereka memenuhi syrara seleksi Adminstrasi, tes tulis dan wawancara,” ujarnya.
Dia menjelaskan, keputusan penetapan PPK akan ditetapkan melalui Pleno dan akan mempertimbangkan aspek moral juga masukan dari masyarakat sebagai bentuk partisipasi.
“Semua akan diputuskan melalui pleno dan mempertimbangkan juga masukan masyarakat,” kata mantan aktifis HMI tersebut.
Dirinya berharap, pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2020 yang akan datang dapat meningkatkan partisipasi publik dan pemilu yang berkualitas.
“Berharap di pilbup ini partisipasi masyarakat meningkat dan Pemilu yang berkualitas yang tidak mengedepankan politik uang,” ujarnya berharap.
Kontri: Khairullah Thofu
Editor: Azriel