SURABAYA (Jurnaljatim.com) – Terpecahnya Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) menjadi tiga, ternyata membuat gerah sejumlah anggotanya. Bahkan, akibat yang ditimbulkan dari perpecahan itu, diklaim banyak memunculkan pengacara gadungan.
Keresahan itu diungkapkan oleh Jimmy Simanjuntak, salah seorang pembicara dalam focus group discusion (FGD) yang diadakan oleh Gerakan Muda Peradi (Gempi), di Hotel Mojopahit, Surabaya.
Ia menyatakan, saat ini kalangan muda Peradi tengah berupaya menyatukan lagi Peradi yang kini terpecah menjadi 3. Ada Peradi Juniver Girsang, Luhut Pangaribuan, dan Fauzi Yusuf Hazibuan.
Sebab, banyak dampak yang ditimbulkan akibat pecahnya organisasi Peradi ini. Salah satunya yang saat terjadi di masyarakat adalah adanya advokat-advokat gadungan.
“Sudah terjadi, ini sekarang menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah. Muncul advokat gadungan yang menjerumuskan masyarakat,” katanya, Jumat (21/2).
Ia menambahkan, saat ini ada sekitar 30 lebih organisasi advokat yang terdaftar di Kemenkum HAM. Organisasi advokat tersebut, kini dapat merekrut sendiri-sendiri calon-calon advokat.
Dengan banyaknya organisasi ini, maka marwah advokat pun menjadi lebih rendah dari profesi lainnya. Ditambah lagi, dengan banyaknya advokat gadungan yang berimplikasi pada advokat lainnya.
“Maka dari itu, pada para advokat senior, para pimpinan ketiga pimpinan Peradi, ayolah turunkan sedikit egonya. Mari kita bersatu lagi,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Presiden Gerakan Muda Peradi (Gempi), Romario Palayukan. Ia menyatakan, dengan adanya FGD ini pihaknya ingin agar para advokat muda tidak hanya sekedar mengikuti arus terpecahnya para senior Peradi.
Ia berharap advokat muda itu memiliki keinginan bersama-sama memikirkan nasib organisasi ke depan. Karena hal ini juga berimplikasi pada nasib masyarakat sebagai pengguna jasa advokat.
“Ada indikasi bahwa standar profesi kita makin menurun karena tidak ada yang mengkoordinir dengan baik. Peran organisasi advokat ini kan sentral. Mereka kan juga menerima laporan advokat yang lalai menjalankan tugas. Kalau seperti sekarang ini, maka nanti akan membuat masyarakat bingung,” tegasnya.
Terkait dengan hal itu, Gempi berencana mengumpulkan semua pemimpin Peradi dalam sebuah talk show. Dalam momentum itu, pemimpin 3 Peradi akan dimintai komitmennya untuk keutuhan organisasi kedepannya.
“Kita akan buatkan talk show, kita akan tanya komitmennya apa nih kedepan. Jangan hanya bikin munas munas dan munas saja. Tapi kita inginnya nanti mereka akan kita pertemukan dan harus menentukan sikap untuk organisasi Peradi ke depan,” tandasnya. (*/Yohanes)
Editor: Hafid