HKSN 2019 Provinsi Jatim di Jombang, Kesetiakawanan Sosial Menembus Batas

JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa timur menggelar peringatan HKSN (Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional) tahun 2019 di Jombang. Dihadiri, Gubernur Jatim Indar parawansa bersama jajaran Pemprov, Kementerian Dalam Negeri, Bupati dan Walikota, Jombang serta relawan sosial, Sabtu (14/12/2019).

Bupati Jombang Hj dalam sambutannya menyampaikan, sebagai pelaksana protes HKSN 2019, baru kali ini Pemerintah mendapatkan amanah untuk program Propinsi Jawa Timur.

“Kesetiakawanan merupakan nilai dasar yang juga merupakan jati diri bangsa Indonesia yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang merupakan budaya kearifan secara nasional. Kesetiakawanan sosial terwujud melalui bentuk sikap, pikiran dan kepedulian yang dilandasi kesadaran untuk saling berbagi,” kata Mundjidah.

DR. Asep Sasa, Staf Ahli Kementerian Dalam Negeri menyampaikan, dengan Hari Kesetiakawanan Nasional Tahun 2019 tingkat Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan di Kabupaten Jombang.

Tema HKSN tahun 2019, adalah Kesetiakawanan Sosial menembus batas. Nilai-nilai Kesetiakawanan Sosial kita yakni mampu menembus perbedaan-perbedaan seperti suku, , latar belakang budaya, adat istiadat, pendidikan, status sosial, latar belakang geografis dan lain sebagainya.

FOTO: Pemberian penghargaan di HKSN 2019. (Zainul Arifin/Jurnaljatim.com)

Menurut Asep, kita adalah bangsa yang beruntung, karena para pendahulu telah mewariskan nilai Kesetiakawanan Sosial sebagai modal sosial yang dibutuhkan menjadi media untuk menerobos batas perbedaan ini.

“Jadi berhasil agresifitas sosial yang tampak nyata di masyarakat untuk tetap rukun dalam membangun Indonesia bersama-sama,” kata dia.

Ia menjelaskan, semangat kesetiakawanan sosial pada generasi muda sebenarnya telah muncul sejak sebelum kemerdekaan. Yakni, semangat yang berapi-api, inovasi dan keberanian para di masa lalu, telah berhasil menciptakan kemitraan untuk menciptakan organisasi seperti syariat perdagangan Islam, Budi Utomo, yang kemudian menjadi tonggak sejarah.

“Dari sinilah semangat kesetiakawanan sosial telah ada dan hendaknya menjadi pembelajaran bagi generas muda,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, asal muasal lahirnya HKSN adalah heroik agresi militer ke-2 pada tanggal 19 Desember 1948, Bung Karno, Bung Hatta, di dalam keterlibatan era kolonial Belanda.

Bung Karno minta panglima Besar Jenderal Soedirman agar jangan keluar kota karena bahaya. Tapi Jenderal Soedirman mengambil posisi bergerilya. Bung Karno kemudian menghubungi Syafrudin Prawiranegara yang sedang ada di Bukittinggi. Pak Syafrudin oleh bung Karno menjadi pimpinan PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia).

“Jadi mulai tahun 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak Keppres Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional,” ujar Khofifah.

“Kita sampaikan terima kasih kepada kolonel Eka yang melaksanakan operasi katarak 50 orang, , pemberian santunan kepada yatim piatu, gratis dan pembagian sembako untuk Lansia dan juga penjaga makam KH. Hasyim Asy’ari, KH. A. Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syamsuri dan KH. Tamim Romli,” kata mantan Mensos ini.


Editor: Hafid