Bertemu di Hutan, Pasangan Ini Menikah di Usia Selisih 42 Tahun

MADIUN (Jurnaljatim.com) – Meski usia terpaut jauh, Reda Vadela warga Sugihwaras, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun bersedia dipersunting Radi untuk menjadi istrinya. Selisih usia keduanya 42 tahun. Radi berusia 70 tahun sedangkan Dela 28 tahun.

Keduanya bertemu dan berkenalan di sebuah hutan sekitar empat bulan lalu. Saat itu Radi yang merupakan warga Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, sedang menggarap kebun jagung di lahan milik Perhutani.

“Kenalnya sudah empat bulan lalu saat saya menggarap tanam jagung di mbaon. Ketemu istri saya, lama-lama ada ketertarikan,” kata Radi kepada wartawan.

Radi mengaku memiliki sebuah kenangan yang tak akan terlupakan saat awal-awal mengenal Dela. Saat ia dilanda dahaga di tengah hutan, ada Dela yang memberikan air minum.

Radi menceritakan, awal pertama yang dia ingat adalah perkenalan saat dirinya kehausan. Kala itu Dela sering masuk hutan untuk mencari kayu bakar.

“Waktu itu saya haus dan tidak bawa air. Kebetulan kok ada seorang wanita di hutan cari kayu. Kemudian saya tanya, bawa air atau ndak. Lalu dia tawarkan air minum untuk saya,” ujarnya.

Dela mengaku lega sudah menikah dengan Radi meski usianya selisih 42 tahun. Radi menyatakan perasaannya kepada Dela setelah keduanya mengenal selama dua bulan.

“Pacaran dua bulan, langsung ditawari untuk menikah. Saya bersedia saja karena saya tidak cari harta. Tulus ingin membahagiakan suami,” ucap Dela.

Menurut Dela, Radi memilihnya menjadi istri karena butuh pendamping yang bisa tulus merawat. Dela juga ikhlas meski hanya menempati bangunan kecil milik kantor Kelurahan Krajan sambil mengelola jasa kamar mandi dengan upah minim.

Radi tinggal di sebuah bangunan berukuran 3×3 meter. Bangunan itu berada di belakang gedung sendang desa atau punden, yang disewa oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk bank sampah. Di belakang gedung sendang atau punden itu terdapat sebuah toilet dan kamar mandi umum, yang dikelola Radi sejak 4 tahun lalu

“Niat saya ibadah, ikhlas, meski suami sudah tua dan tinggal di bangunan umum milik kantor kelurahan,” katanya.


Editor: Hafid