JOMBANG (Jurnaljatim.com) -Sudah lebih dari dua jam dan empat kali masuk ke toilet, salah satu pegawai PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kabupaten Jombang berinisial EW tidak bisa buang air kecil saat tes urine yang digelar Satresnarkoba Polres Jombang di Aula kantor setempat, Kamis (10/10/2019).
Padahal, puluhan pegawai dan karyawan lainnya hanya perlu waktu tidak kurang dari 5 menit untuk melakukan hal yang sama. Setiap kali gagal buang air kecil, pegawai pria tersebut selalu meminum air kemasan sebagai pancingan.
Entah berapa gelas air yang sudah ia minum. Padahal, jumlah urine yang dibutuhkan untuk tes paling sedikit 3 mililiter. Pegawai tersebut juga loncat-loncat dengan dipandu petugas, dengan harapan cepat bisa kencing.
“Tadi pas berangkat kesini, saya kencing pak,” kata EW kepada petugas.
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Jombang, AKP Mochamad Mukid, mengungkapkan, salah satu faktor penyebab tidak bisa buang air kecil atau kencing biasanya orang tersebut mempunyai beban.
“Biasanya mereka sedang ada beban tersendiri. Dan ini sering saya temui disaat pelaksanaan tes urine,” kata Mukid.
Menurut Mukid, beban itu bisa karena khawatir dan takut usai mengkonsumsi suatu obat tertentu, atau bisa beban masalah pribadi. Caranya, dengan olahraga lari di tempat atau loncat-loncat, dan jika haus langsung minum air. Dengan begitu bisa cepat kencing.
“Pikiran juga harus rileks (santai), hilangkan beban dan jangan tegang,” kata Mukid.
Setelah beberapa kali cara itu dilakukan, yakni berloncat-loncat di tempat dan minum air, pegawai tersebut akhirnya bisa kencing dengan lancar. Petugas langsung membawa urine-nya dan di cek dengan alat deteksi lima parameter.
Mantan Kasat Resnarkoba Polres Ngawi ini, menjelaskan, pelaksanaan kegiatan pemeriksaan urine secara mendadak dilakukan atas permintaan dari pihak PDAM. Tes urine tersebut untuk mendeteksi dini adanya penyalahgunaan narkotika.
“Kegiatan ini sekaligus upaya mencegah dan memutus peredaran Narkoba di kalangan ASN (Aparatur Sipil Negara). Sebab, bulan lalu ada pegawai ASN Pemkab Jombang kita tangkap karena mengkonsumsi sabu-sabu,” terang mantan Kasat Resnakoba Polres Ngawi ini.
Mukid menambahkan, tes urine tersebut diikuti sebanyak 33 karyawan baik ASN maupun honorer. Untuk pegawai yang tidak hadir, akan mengikuti tes urine susulan.
“Hasil tes urine semuanya negatif alias tidak ada terindikasi mengkonsumsi narkoba. Termasuk pegawai yang beberapakali gagal buang air kecil juga hasilnya Negatif,” tegas Mukid.
Dirinya juga mengapresiasi pihak PDAM yang turut membantu dan mendukung pemberantasan Narkoba di Kota Santri Jombang. Dukungan itu, diantaranya dengan kegiatan tes urine di tempat kerjanya.
Semetara itu, Kabag Operasional PDAM Jombang, Slamet, manyampaikan, dengan hasil tes urine yang negatif, membuktikan bahwa PDAM Jombang bersih dari peredaran gelap Narkoba. Pihaknya juga tetap berkomitmen mendukung aparat penegak hukum dalam pemberantasan Narkoba.
“Alhamdulillah, hasil tes urine Negatif semua. Untuk yang belum mengikuti cek urine, maka akan menyusul,” ujar Slamet usai pelaksanaan cek urine.
Editor: Hafid