JOMBANG (Jurnaljatim.com) – Wajah Edi Susanto, anak berusia 25 tahun, terlihat sumringah setelah Kasat Reserse Narkoba Polres Jombang AKP Mochamad Mukid bersama anggota tim mendatangi rumahnya di Dusun Gitri, Desa Katemas, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa timur, Rabu (30/10/2019).
Senyum dari bibir Edi tampak terlihat saat AKP Mukid memberikan kursi roda kepadanya. Anak pasangan suami istri Ngarman (49) dan Suarmi selama ini menderita lumpuh sejak lahir dari usia 2 tahun hingga sekarang. Ia tidak bisa beraktifitas apa-apa, kecuali duduk dan berbaring di rumahnya.
“Saya bersama tim anggota Resnarkoba datang kesini untuk memberikan bantuan kursi roda ini kepada Anak Edi yang menderita lumpuh sejak kecil. Bantuan ini adalah bentuk kepedulian antar sesama. Semoga dapat bermanfaat buat anak Edi dan barokah bagi kita semua,” kata Mukid sembari menyerahkan kursi roda tersebut.
Mukid menuturkan, hatinya terpanggil untuk memberikan bantuan kursi roda, karena Edi ingin sekali memilikinya sejak 15 tahun yang lalu. Selama ini, kata Mukid, Edi setiap hari hanya bisa duduk dan tidur di rumah saja.
“Selain kursi roda, kami juga memberikan bantuan berupa sembako. Bantuan ini dari Satresnarkoba Polres Jombang dan alumni bintara tahun 96-97,” kata mantan Kasat Resnarkoba Polres Ngawi ini.
Mukid mengaku terenyuh saat melihat kondisi Edi yang kakinya mengecil dan lumpuh total. Selain itu, Edi juga tidak bisa berbicara, namun bisa mendengar setiap perkataan orang.
“Kami mendoakan semoga anak Edi ini senantiasa diberi kesehatan. Dan kedua orang tuanya selalu diberikan ketabahan dan keikhlasan atas ujian yang dialami anaknya,” tutur Mukid.
Mukid berpesan kepada semuanya, untuk senantiasa berdoa dan bersyukur atas nikmat berupa kesehatan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sebab, sehat adalah segala-galanya.
Sementara itu, Ayah Edi, Ngarman mengaku senang dan berterima kasih atas bantuan dan kepedulian dari Kasat Resnarkoba dan anggotanya. Menurut Ngarman, bantuan itu sangat berguna bagi anaknya.
“Saya sangat berterimakasih atas bantuan ini Pak Kasat. Semoga kebaikannya dibalas oleh Allah SWT,” ujar Ngarman.
Ia menuturkan, Edi adalah anak pertamanya dari dua bersaudara. Setiap hari, Edi hanya bisa terbaring dan duduk di rumahnya sejak 23 tahun lalu. Untuk buang air besar dan kecil, Edi harus digotong orang tuanya. Begitu pula saat ia hendak mandi dan membersihkan tubuhnya.
“Edi adalah anak pertama kami yang lahir pada tahun 1994 lalu,” ujar Ngarman didampingi istrinya Suarmi, Rabu (10/10/2019).
Smentara itu, sembari membopong anaknya, Suarmi, menjelaskan awalnya tidak ada tanda-tanda anak pertamanya itu mengalami kelumpuhan. Saat itu, anaknya lahir dalam kondisi normal dengan berat badan 3,1 kilogram.
“Usia dua tahun, anak saya sakit panas dan tidak sembuh-sembuh lalu mengalami kelumpuhan,” tutur Suarmi sembari matanya berkaca-kaca kepada Jurnaljatim.com.
Ia mengaku sudah berusaha mencari pengobatan anaknya, namun belum berhasil. Bahkan, anaknya pernah di rujuk ke RSUD Jombang. Namun, belum juga ada perubahan kesembuhan.
“Tim medis (Dokter) menyatakan anak mengalami pengeroposan tulang di bagian kaki, hingga lumpuh sampai saat ini. Pernah di rujuk ke RSUD Jombang, tapi tidak ada perubahan,”tutur Suarmi diwawancarai Jurnaljatim.com didalam rumahnya.
Suarmi berharap, Edi bisa sehat dan normal seperti anak pada umumnya. Hingga saat ini, dengan keterbatasan biaya dan menggunakan Jamkesmas, ia masih tetap berusaha mencari pengobatan untuk kesembuhan anaknya.
“Semoga Tuhan memberikan obat penyakit untuk anak saya, agar bisa sembuh dan sehat seperti anak lainnya,” pungkas dia sembari mengusap air mata yang membasahi pipinya. (*)
Editor: Hafid