SIDOARJO (Jurnaljatim.com) – Pelantikan anggota DPRD Sidoarjo, telah berjalan lancar dan sukses. Namun, usai pelantikan, puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sidoarjo menggeruduk kantor dewan.
Mereka menggelar aksi demo, menuntut kinerja instansi terkait yang dinilai kurang mengena pada masyarakat Sidoarjo dan terkesan lambat. Sehingga, berdampak pada masyarakat.
“Tuntutan kami ada 9 hingga 10 point, yang menjadi tugas dan kewajiban anggota dewan serta OPD terkait,” ujar Ketua koordinator aksi, Burhanul Muchlasony, Rabu (21/8/2019).
Menurutnya, diantara poin-poin tersebut, ada beberapa poin yang penting. Diantaranya, percepat pembangunan RSUD wilayah barat, dan segera realisasi Frontage Road wilayah Waru hingga Gedangan.
“Kita tahu, RSUD saat ini sudah overload. Sedangkan, jalan Waru hingga Gedangan langganan macet,” imbuhnya dalam aksinya.
Dalam aksinya, massa juga menggelar aksi teaterikal kipas-kipas uang. Hal itu, sebagai bentuk kritikan pada salah satu anggota dewan yang dilakukannya pada beberapa waktu lalu.
“Seolah-olah mereka lupa akan nasib warga Sidoarjo, dan tidak seharusnya seperti itu. Atas itu, kami mengingatkan,” jelasnya.
Diwaktu yang sama, Ketua sementara DPRD Sidoarjo H. Usman, menemui para mahasiswa dan menyampaikan, aksi tersebut menjadi kado terindah bagi anggota dewan yang baru dilantik. Selain itu, juga menjadi motivasi dan spirit kerja kedepannya.
“Paling tidak kehadirannya, mengingatkan kita sebagai wakil rakyat. Mari kawal terus, dan dukung demi pembangunan Sidoarjo,” paparnya.
Politisi dari PKB itu juga mengungkapkan, tuntutan para Mahasiswa tersebut merupakan hal yang wajar. Namun, semua itu juga butuh proses dan mekanisme yang ada.
“Kami terima aspirasi mereka. Semua butuh tahapan, demi Sidoarjo yang lebih maju dan berkembang,” pungkasnya.
Editor: Azriel