BOJONEGORO (Jurnaljatim.com) – Sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih. Pihak BPBD Kabupaten setempat telah mendistribusikan air bersih ke beberapa desa yang dilanda kekeringan.
Sesuai data yang ada, hingga sampai akhir Juli 2019, ada 19 Desa di 11 Kecamatan yang sudah mengirim surat kepada BPBD Kabupaten Bojonegoro untuk mendapat pasokan air bersih.
Yakni Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru; Desa Ngeper, Kecamatan Padangan; Desa Kedungsari, Bakulan dan Pandantoyo, Kecamatan Temayang; Desa Bareng dan Siwalan, Kecamatan Sugihwaras; dan Desa Gamongan Kecamatan Tambakrejo.
Sedangkan untuk Kecamatan Ngraho kekeringan melanda di 3 desa yaitu Desa Sugihwaras, Luwihaji dan Nganti. Juga Desa Sukowati, Kecamatan Kapas; Desa Pelem Kecamatan Purwosari.
Sementara di Kecamatan Sumberejo, Desa Tlogohaji, Sumberharjo dan Kayulemah. Desa Sambeng dan Kasiman, Kecamatan Kasiman; dan Desa Sumberjokidul Kecamatan Sukosewu.
Sekretaris BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfia, mengatakan, pda tahun 2019 ini, BPBD Bojonegoro mengalokasikan anggaran Rp 200 juta untuk air bersih atau sekitar 500 tangki air bersih. Selain itu, pihaknya juga menerapkan sistem tandon di desa terdampak kekeringan untuk memangkas waktu dan meningkatkan distribusi titik distribusi.
“Kita akan melakukan pengiriman setelah menerima surat dari desa dengan menerima kecamatan. Jadi sekarang ini akan mengantar air bersih ke desa yang telah meminta permintaan,” kata Ulfa, pada wartawan, Jumat (2/8/2019).
Dijelaskan dia, desa-desa yang meminta air bersih sudah terlayani semuanya sesuai jadwal yang telah dibuat BPBD. Rata-rata dropping air bersih dilakukan 3-4 kali.
“Sampai hari ini, kita sudah mengirimkan 47 rit air bersih,” terangnya Ulfa. (IP)
Editor: Hafid