SIDOARJO (Jurnaljatim.com) – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019 ini, dimana aturan Permendikbud No 51 tahun 2018 menerapkan sistem zonasi. Hal itu dimaksudkan, untuk percepatan pemerataan akses dan kualitas pendidikan nasional.
Namun, fakta di lapangan, bahwa orang tua dari murid merasa kecewa, karena sistem zonasi tersebut, keinginan murid dan orang tua yang akan masuk sekolah negeri kandas.
“Anak saya nilainya tinggi, namun karena jarak akhirnya tidak masuk. Saya daftar di SMA Antartika, ternyata sudah di tutup,” ungkap Bambang (47) warga jalan Gajah Mada Sidoarjo.
Kepala Sekolah SMA Antartika Sidoarjo, Drs. H. Soekarno, menyampaikan, sistem zonasi pada tahun ini, anak yang dekat dengan sekolah, satupun tidak ada yang mendaftar. Hal itu karena, wilayah dekat dengan SMA Negeri 1 Sidoarjo.
“Meskipun nilainya kecil, karena zonasi dekat tetap bisa masuk mas. Dan itu keluhan orang tua, yang saya baca,” ucapnya kepada Jurnaljatim.com, Senin (24/6/2019).
Menurutnya, sistem apa saja itu bagus, termasuk sistem zonasi. Namun, untuk sistem zonasi lebih baiknya dibarengi dengan persyaratan nilai minimal yang ditentukan. Sehingga, anak yang berada diirisan batas, masih ada harapan untuk masuk negeri.
“Kasihan anak yang nilainya tinggi. Karena batas, akhirnya kecewa dan tidak bisa masuk sekolah negeri,” ungkapnya.
Terkait anggapan bahwa sistem tersebut, sedikit banyak menguntungkan sekolah swasta, dirinya mengatakan, semua sekolah itu pasti sama rata. Untuk SMA Antartika sendiri, kata dia, tidak ada pengaruhnya sama sekali.
“Intinya sekolah itu sama, tidak ada yang merasa diuntungkan maupun dirugikan,” tegasnya.
Saat ini, kata dia, SMA Antartika sudah menutup pendaftaran anak didik baru. Penerimaan siswa mulai empat bulan sebelumnya. Yakni awal bulan Maret, hingga akhir bulan Juni 2019.
“Karena kuota sudah terpenuhi, kami menutup untuk pendaftaran. Terakhir tanggal 18 Juni 2019 kemarin, sudah terpenuhi pagunya,” pungkasnya.
Editor: Hafid