SIDOARJO (Jurnaljatim.com) – Tahapan rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan hasil perolehan suara pemilu 2019 di Sidoarjo, mendapat pengamanan super ketat dari Polresta Sidoarjo.
Sebanyak 140 personil, dengan bersenjata lengkap disiagakan. Selain itu, mobil water canon dan K9 serta dibantu dari TNI turut serta mengamankan jalannya rapat.
“Intinya, kami sudah siapkan pengamanan maksimal. Kami ingin, Sidoarjo tetap aman dan kondusif,” tutur Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho, Selasa (30/4/2019).
Rapat pleno terbuka itu, tentunya akan menjadi sorotan publik. Terutama, dari masyarakat Sidoarjo. Sedangkan, dari masyarakat Sidoarjo sendiri. Diperkirakan, akan banyak yang hadir.
“Kami sudah antisipasi semuanya. Saya harap, masyarakat bersabar dan jangan bikin suasana gaduh,” imbuhnya.
Terpisah, Kabagops Polresta Sidoarjo Kompol Mujito menyampaikan, rapat pleno tersebut memang terbuka untuk umum. Namun, tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta tempat yang ada.
Dan sesuai aturan, lanjut Mujito, yang bisa ikut rapat pleno ini adalah dari KPU, Bawaslu, saksi dari perwakilan partai, saksi dari paslon serta perwakilan dari organisasi yang terdaftar sebagai pemantau pemilu.
“Karena terbatasnya tempat, masing-masing saksi diwakilkan 2 orang. Nantinya, KPU sendiri yang menyampaikan,” ujarnya.
Sedangkan, untuk masyarakat atau simpatisan, bisa mengikuti jalannya rapat pleno dari bawah. Karena oleh KPU, disediakan layar proyektor dan melihat kondisi tempat di kantor KPU Sidoarjo, semua serba terbatas.
“Guna pengamanan, siapapun yang masuk harus diperiksa dengan metal detektor,” tegasnya.
Rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara pemilu 2019 di Sidoarjo, diperkirakan memakan waktu sekitar tiga hari.
Editor: Hafid