Kediri, Jurnaljatim.com – Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Polisi, TNI dan Relawan menhentikan proses pencarian korban tenggelam Samsul Arifin (33) warga Dusun Banjardowo, Desa Mekikis, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Jawa timur, Senin (25/2/2019).
Pencarian terhadap Samsul yang tenggelam di sungai brantas Desa setempat telah dilakukan selama lima hari. Namun proses pencarian itu, belum ada hasil.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Randy Agatha mengatakan, segala upaya pencarian telah dilakukan baik pemantauan melalui jalur darat maupun jalur air. Namun, hingga proses pencarian dihentikan, korban belum ditemukan.
“Kendala selama operasi SAR yakni cuaca hujan lebat setiap sore dan karakteristik Sungai Brantas yang susah diprediksi,” terangnya.
Ia mengungkapkan, penghentian operasi SAR tersebut sudah disampaikan pada keluarga korban dan keluarganya bisa memahami alasan penghentian Operasi SAR tersebut. Selain memang sudah sesuai prosedur, keluarga korban sejak hari pertama operasi juga ikut memantau pelaksanaan proses pencarian.
Meskipun operasi SAR dihentikan, namun Tim BPBD masih terus melakukan koordinasi dengan petugas di setiap bendungan Sungai Brantas mulai Purwoasri sampai Mojokerto. Koordinasi itu untuk memantau kemungkinan ada jenazah (mayat) yang menyangkut didaerah lain.
Diketahui, Samsul Arifin warga Dusun Banjardowo, Desa Mekikis, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri dilaporkan hilang ketika berada di sungai brantas desa setempat pada Rabu (20/2/2019( sore lalu. Diduga, Samsul tenggelam dan terseret arus sungai ketika sedang memancing.
Dari keterangan Dewi Solikatin, istri korban, jika sebelum hilang, korban berpamitan mancing di sungai yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya. Namun hingga sore korban dicari tidak ada. (*)
Reporter: Z. Arifin
Editor: Hafid