Jombang, Jurnal Jatim – Penampakan kebun bambu lokasi balita bersama ibu dan neneknya disengat tawon hingga meninggal dunia di Jombang, Jawa Timur.
Lokasi itu berada di Dusun Ngemplak, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Pantauan pada Minggu (10/12/2023) sejumlah warga menunjukkan lokasi pohon bambu yang tampak rimbun. Beberapa pohon terlihat roboh ke arah jalan tembusan yang kerap dilewati warga sekitar.
“Anak (korban) main sama ibunya gak tau mau kemana, terus tawon itu keluar merasa terganggu atau terusik, lalu menyerang dan menyengat mereka. Ibunya kena sengatan hampir 100 tawon,” ucap Ketua RT 04, Desa Podoroto, Khamim, pada Jumat (8/12/2023) malam.
Sengatan tawon itu membuat korban yang masih balita, DEP (3) meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit. Sementara ibunya Sumilah (37) dan neneknya Sukarti (50) luka bengkak.
Baca: Sengatan Tawon Membunuh Balita di Jombang, Ibu dan Neneknya Dirawat di Rumah Sakit
Baca: Balita di Jombang Meninggal Disengat Tawon, Polisi Tak Diam!
Kapolsek Jombang AKP Achmad mengatakan, dari hasil pengecekan lokasi, didapati masih terdapat sisa sarang lebah yang menempel di ranting pohon bambu dan masih banyak lebah berkeliaran di sisa sarang tersebut.
“Kami mengimbau masyarakat sekitar untuk sementara tidak melintas di area kebun bambu itu dengan memasang penghalang menggunakan pohon bambu,” imbaunya.
Sedangkan untuk sarang lebah yang dievakuasi oleh tim Damkar bukan yang berada di TKP melainkan di tempat lain yang juga berada di Dusun Ngemplak Desa Podoroto Kecamatan Kesamben, Jombang.
Kronologi kejadian
Peristiwa balita bersama ibu dan neneknya disengat ratusan tawon di kebun bambu Dusun Ngemplak Desa Podoroto itu terjadi pada Kamis (7/12/2023).
Achmad menjelaskan, sekira pukul 13.00 WIB Sumilah menggendong anaknya Balita DEP hendak pergi ke rumah tetangganya dengan berjalan kaki.
Saat melintas di kebun bambu yang berjarak 15 meter dari rumahnya, ternyata ada sarang lebah jatuh karena tertiup angin kencang.
“Sehingga kumpulan lebah keluar dari sarangnya dan menyerang serta menyengat Sumilah dan anaknya,” ujarnya.
Sukarti yang mengetahui anak dan cucunya diserang ratusan tawon segera menghampiri untuk menolong. Namun juga turut diserang dan disengat.
Satu keluarga itu berusaha menyelamatkan diri dengan berlari masuk ke dalam rumah. Sekira pukul 13.30 WIB ketiga korban dibawa keluarganya ke Puskesmas Kesamben untuk mendapat perawatan.
“Setelah mendapatkan perawatan kemudian pulang sekira pukul 17.00 WIB,” katanya.
Kemudian, pada Jum’at (8/12/2023) sekira pukul 13.00 WIB, anak korban kondisinya tampak lemah sehingga dibawa oleh keluarganya ke Puskesmas Kesamben untuk mendapatkan perawatan.
Namun karena kondisinya semakin melemah dan kritis, sehingga dirujuk ke RSUD Jombang pada pukul 15.00 WIB untuk mendapatkan perawatan.
“Dan kemudian meninggal dunia pada pukul 17.00 WIB, sedangkan ibunya pada pukul 16.00 WIB kondisinya juga melemah sehingga dibawa ke RSUD Jombang oleh keluarga,” katanya.
Lebih lanjut Achmad mengatakan, hingga Sabtu (9/12/2023) sore, ibu korban masih menjalani rawat inap di RSUD Jombang. Adapun untuk korban Sukarti berada di rumah.
“Neneknya menjalani rawat jalan dengan kondisi bagian wajah masih tampak bengkak,” katanya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com