Tenggelam di Sungai Desa Tunggorono, Bocah 6 Tahun di Jombang Belum Ditemukan

Jombang, Jurnal Jatim – Tim SAR gabungan belum berhasil menemukan 6 tahun yang di (Bendungan) Sungai Dusun Dayu, Desa Tunggorono, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Korban adalah BAF (6), pelajar TK, anak dari seorang . Ia diduga dan tenggelam saat bermain bersama dua orang temannya di bendungan sungai Dusun Dayu, Desa Tunggorono, Sabtu (1/4/2023) sekitar pukul 10.30 WIB.

Koordinator operasional Jombang, Stevie Maria mengatakan pencarian dilakukan di lokasi korban tenggelam hingga sejauh tiga kilometer. Pencarian dilakukan melalui darat maupun air.

“Pencarian di lokasi yang dimungkinkan korban tenggelam, pola penyisiran darat dan air sampai 7 km tapi sampai sekarang belum kita temukan,” kata pria yang akrab dipanggil Peppy ini.

Sejauh ini pencarian dilakukan secara manual. Petugas melakukan penyisiran dengan masuk ke dalam sungai.

Dikatakan Peppy, meski sejumlah perahu karet juga diturunkan. Namun, tidak dapat difungsikan secara maksimal lantaran sungai tidak terlalu dalam (dangkal).

“Kondisi sungai tidak terlalu dalam sehingga tidak bisa menggunakan perahu secara maksimal. Jadi alat perahu juga sudah kami lakukan,” kata Peppy di lokasi kejadian.

Diungkapkan Peppy, sejauh ini tidak ada kendala serius dalam pencarian bocah tenggelam itu. Hanya saja, pihaknya masih menggunakan cara manual.

“Memang peralatan yang kami miliki berkaitan dengan alat scene underwater belum ada. Sebenarnya memang tidak ada kendala tapi memang proses yang kami lakukan ini secara manual, yang memang kondisi sungainya agak aneh ya, di luar kebiasaan sungai lainnya,” ujarnya.

Hingga pukul 18.30 WIB, pencarian korban masih dilakukan oleh petugas gabungan dari BPBD, polisi, relawan dan warga sekitar.

“Untuk sementara ini pencarian akan kita lakukan selama tiga hari ke depan sambil berkoordinasi dengan tim Basarnas. InsyaAllah pencarian akan kita lakukan sampai jam 19.00 WIB,” ujarnya.

Sementara itu, Fikri Amirullah (24) warga setempat mengatakan saat kejadian dirinya berada di dalam rumah mendengar suara teriakan minta tolong yang arahnya dari Sungai Gude, Ploso, Jombang yang mengalir di depan rumahnya.

“Terus saya keluar, ada dua bilang kalau ada anak kecil tenggelam,” ungkapnya.

Mengetahui itu, Fikri langsung mengambil peralatan untuk mencari ikan (jaring) guna menolong anak yang dinyatakan tenggelam.

“Saya terus ambil jaring. Sudah tidak kelihatan anaknya (korban). Selanjutnya saya ambil tali anaknya kelihatan lagi, terus saya talikan (ikatkan) di pinggang anaknya, terus saya masuk ke air anaknya tidak kelihatan lagi,” ujarnya.

Fikri sempat melihat korban sedang memeluk batang pohon pisang yang di sungai. Namun korban diduga terbawa arus ke dalam sungai. Fikri juga menunjuk jika posisi korban berada di pintu air tengah.

Dugaan sementara korban tenggelam lantaran terpeleset di sisi utara pintu air, kemudian hanyut melewati pintu air. Selanjutnya anak di bawah umur itu tak terlihat lagi hingga dilakukan pencarian.

“Ada yang bilang (korban) terpeleset dari sebelah selatan dam (pintu air). Saya melihat tadi ada temannya di atas sungai, ada dua orang tapi terus lari,” ujarnya.

Saat menceburkan diri ke sungai, Fikri mengaku masih sempat melihat korban yang hanyut di pintu air. Bahkan korban masih sempat hidup saat ia memberi pertolongan. Saat itu tangan korban memeluk batang pisang guna menyelamatkan diri.

“Yang kelihatan tangan sama rambutnya, dan sempat memegang batang pisang. Tak sampai dua menit terus hanyut, hilang lagi,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kondisi arus air di sekitar dam sangat deras. Bahkan ia sempat terbawa arus, ke dalam sungai. Bahkan aliran air cukup berbahaya bagi orang yang tidak bisa berenang.

“Arus airnya dari bawah muter ke atas, kemudian ke bawah lagi. Seperti itu terus aliran airnya,” kata Fikri menutup.

Dapatkan update menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com