Ahli Jelaskan Temuan Sumuran dan Tengkorak di Situs Mbah Blawu Jombang

Jombang, Jurnal – Ditemukan Sumuran dan dalam ekskavasi atau penggalian tahap dua situs Mbah Blawu Desa Sukosari, Jogoroto, Jombang, Senin (27/10/2022).

Tim ahli Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jawa Timur mengatakan hingga hari ke tujuh ini, tim berhasil menampakkan sumuran candi di situs Mbah Blawu.

Posisinya berada di tengah-tengah konstruksi bangunan candi di kedalaman 3 meter. Pada sekitar 26 lapisan bata dari posisi titik atas bangunan itu, ditemukan batuan andesit berbentuk lonjong berukuran 70 x 54 cm.

Secara rinci, terdapat bolongan berbentuk persegi ukuran 22 x 22 cm. Posisi bolongan persis di tengah konstruksi Sumuran berukuran 1,5 x 1,5 meter dalam genangan .

“Luar biasa temuan tahap dua ini. Menemukan sumuran dan struktur bata berbentuk kotak ini. Hasil identifikasinya terkait batu yang memiliki lubang selebar 22 x 22 cm ini, sangat dimungkinkan merupakan batu untuk menempatkan peripih dari candi,” ujar Pahadi di lokasi eskavasi, Senin (17/10/2022).

Ahli Jelaskan Temuan Sumuran dan Tengkorak di Situs Mbah Blawu Jombang

Kesimpulan mengenai temuan Sumuran itu diperoleh setelah pihaknya melakukan konsultasi dengan sejarah dari , sekaligus peneliti masa klasik di Indonesia, Ismail Lutfi.

Dijelaskan Pahadi, peripih merupakan bekal magis atau penarik sakral yang ditempatkan di Sumuran candi. Isi dari peripih biasanya benda berharga, semisal logam mulia, seperti , perak ataupun kuningan. Selain itu, isi peripih juga bisa berupa rempah atau bumbu berupa biji-bijian.

“Memang bervariasi, jadi tergantung dari nilai kesakralan candinya itu. Tapi umumnya untuk candi itu, peripihnya berisi logam mulia ataupun barang berharga. Entah itu perhiasan atau yang lain sebagainya,” terang Pahadi.

Selain peripih dalam sumuran candi, tim ekskavasi juga menemukan tengkorak yang diduga kepala manusia. Benda itu ditemukan di sisi barat daya situs.

Kendati ditemui benda itu, kata Pahadi, tidak ada hubungannya dengan masa ataupun periodesasi situs. Sementara dugannya, kepala tengkorak itu masih baru meskipun ditemukan pada struktur candi setempat.

“Iya benar, kepala tengkorak manusia. Tetapi kami belum juga, karena itu posisinya juga baru. Tidak ada hubungan dengan struktur ini, tidak ada hubungan. Tidak ada juga hubungan dengan periodesasi,” ucap ketua tim ekskavasi situs mbah blawu ini.

Sejauh ini pihaknya berusaha membuka area eskavasi sebelah utara dengan harapan menemukan bangunan tangga masuk candi. Sehingga pihak BPCB bisa menyimpulkan arah hadap candi pada Situs Blawu tersebut.

“Kemungkinan dua atau tiga hari kedepan kita sudah membukanya. Mudah-mudahan memang ada indikasi terkait dengan pipih tangga atau trap tangga masuk ke candi,” pungkasnya.

Ekskavasi situs Mbah Blawu pada tahap II di Jombang ini dilaksanakan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim bersama Disdikbud Kabupaten Jombang selama 12 hari, mulai Senin – Sabtu, 10 – 21 Oktober 2022.

Dapatkan update menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com