Cegah Stunting, Arumi Bachsin Kampanyekan Gemarikan di Jombang

, Jurnal Jatim – Ketua Forikan Jawa Timur Arumi Emil Elestianto Dardak (Arumi Bachsin) (gerakan memasyarakatkan makan ikan) di Jogoroto, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang untuk mencegah stunting, Rabu (25/5/2022).

Ia mengatakan salah satu penyebab tingginya angka stunting adalah masih terbatasnya kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi dan resiko stunting.

“Sehingga hal ini menjadi tantangan bagi untuk menekan angka stunting dan gizi buruk, melalui ,” kata Arumi Bachsin di Balai Desa Jogoroto.

Tidak hanya itu, ia juga mengingatkan agar Imunisasi balita tetap jalan terus. Terlebih lagi saat ini muncul banyak penyakit yang rentan bagi balita.

Ikan sangat relevan untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penanganan stunting, mengingat ikan sebagai sumber protein memiliki beragam keunggulan dibanding produk hewan lainnya.

“Ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat baik untuk pertumbuhan sel-sel tubuh manusia. Mengkonsumsi ikan dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta dapat mencegah berbagai resiko penyakit,” ujar dia.

Pada kesempatan itu, Arumi juga mengajak para Ibu yang hadir bersama balitanya untuk berani maju ke depan panggung, menjawab pertanyaan ia ajukan.

Hal tersebut untuk mengetahui sejauhmana wawasan mereka akan pentingnya nilai kandungan gizi dan protein dalam ikan yang dapat menstimulasi perkembangan otak anak.

“Karena ikan kaya akan asam lemak omega 3 (ikan ) dan omega 6 atau asam linoleat (ikan air tawar), sehingga hal ini berpengaruh langsung terhadap peningkatan kecerdasan dan sumber daya manusia di masa yang akan datang,” kata istri Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak ini.

Sementara itu, Bupati Jombang, mengungkapkan persoalan stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan mempengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan otak (kognitif) yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktifitas anak di masa depan.

Anak stunting juga memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Bahkan, stunting dan mal diperkirakan berkontribusi pada berkurangnya 2-3 persen produk domestik bruto setiap tahunnya.

 “ di Kabupaten Jombang mengalami penurunan dari tahun 2018 sebesar 20,1 persen turun pada tahun 2019 menjadi 17,9 persen dan tahun 2020 sebesar 16,9 persen. Saat ini prevalensi stunting di Kabupaten Jombang berdasarkan Februari tahun 2021 adalah sebesar 13,1 persen atau 9.462 balita yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Jombang,” ungkapnya.

Menurut Mundjidah, kesadaran akan pentingnya pemenuhan kandungan gizi dan protein dari ikan yang bermanfaat langsung bagi tumbuh kembang anak perlu ditingkatkan.

“Meski Jombang tidak punya laut tapi kita punya hasil perikanan darat, air tawar,” ujarnya

Mundjidah juga berharap Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, dapat memberikan program-programnya lebih dari sekali dalam setahun di Kabupaten Jombang.

“Bahkan kalau bisa, kita tidak hanya mendapatkan umpannya, namun juga bisa mendapatkan kailnya untuk di Kabupaten Jombang,” ujarnya.

Mundjidah pun mengajak bersama-sama sukseskan kegiatan perluasan Gemarikan bagi masyarakat di Kabupaten Jombang dalam kehidupan sehari-hari.

“Dimulai dari lingkungan dan lingkungan sekitar, untuk mendukung tercapainya visi bersama mewujudkan Jombang yang Berkarakter dan Berdaya Saing,” pungkasnya.

Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news dan akun instagram Jurnaljatim.com.