Jombang, Jurnaljatim.com
Kehadiran ojek online di Kabupaten Jombang menuai protes dari para tukang becak. Mereka dengan tegas menolak gojek online karena dinilai membuat penghasilannya menjadi turun drastis.
Kehadiran ojek online di Kabupaten Jombang menuai protes dari para tukang becak. Mereka dengan tegas menolak gojek online karena dinilai membuat penghasilannya menjadi turun drastis.
Sebagai bentuk protes, puluhan tukang becak menggelar aksi demonstrasi, Rabu (14/2/2018). Dengan membawa becak dan sejumlah poster bertuliskan penolakan mereka menujuk kantor Pemkab setempat, Jalan Wahid Hasyim Jombang.
Sesampai di kantor pemkab, para pendemo melakukan orasi secara bergantian. Dalam orasinya, mereka menolah angkutan online yang membuat penghasilannya berkurang.
“Kami menolak ojek online. Karena sejak adanya angkutan tersebut, penghasilan tukang becak sangat minim,” ujar Anang, korlap aksi.
Anang mengatakan, jika tuntutan tersebut tidak dikabulkan, maka tukang becak, pemgemudi angkot, serta ojek konvensional akan melakukan demonstrasi dengan massa lebih besar.
“Bahkan kami akan menginap di kantor pemkab,” katanya menambahkan.
Selain itu, para pendemo juga meminta agar pelayanan transportasi yang selama delapan bulan berada di bawah Dinas Perizinan Terpadu, dikembalikan lagi ke Dinas Perhubungan.
Hingga berakhir, aksi demonstrasi itu berjalan dengan tertib dan mendapat pengawalan pengamanan dari aparat kepolisian setempat. (Jur)
No tags for this post.
Komentar