Pasca Ambruk, Murid SDN di Jombang Belajar di Ruang Bergantian

JOMBANG () -Kegiatan mengajar (KBM) di SDN Dukuhklopo, Peterongan, Jombang terpaksa akan dilakukan di salah satu ruang secara bergantian. Hal itu, menyusul ambruknya bangunan atap ruang kelas 1 yang terjadi pada Minggu (10/11/2019).

Pihak khawatir, ruang kelas 2 yang letaknya berada di sebelah ruang kelas 1, ikut terdampak dan membahayakan .

“Khawatir terdampak dari bangunan yang roboh, Sementara ini murid kelas 2 belajar di ruang perpustakaan,” kata Kepala Sekolah SDN Dukuhklopo, Trimiati didampingi salah seorang bernama Sunaryo.

Ia menuturkan, pasca insiden ambruknya bangunan lokal kelas 1, pihaknya akan menata ruang kegiatan belajar mengajar siswa. Penataan itu, dengan menempati ruang kelas secara bergantian.

Yakni, murid kelas 2 akan bergantian menempati ruang kelas 1 yang jam belajarnya pendek. Kepala Sekolah yang baru menjabat sekitar 2 bulan itu, menyebut, total murid dua ruang 47 anak.

“Besok kembali kami tata, kelas 1 dan 2 bergantian. Murid kelas 2 Jumlah 32 anak dan murid kelas 5 jumlah 30 anak,” ujarnya kepada .com, Senin (11/11/2029).

Diberitakan sebelumnya, atap bangunan ruang kelas 1 SDN Dukuhklopo, Kecamatan peterongan Kabupaten Jombang . Dalam peristiwa itu, tidak ada korban jiwa karena karena ruangan tersebut dalam keadaan kosong.

Sunaryo, salah seorang guru setempat menambahkan, ruangan kelas 1 yang ambruk, sudah tidak ditempati sejak dua tahun yang lalu, lantaran bangunannya rusak. Pihak sekolah sudah mengajukan rehab atau perbaikan ke dan Kebudayaan setempat.

“Kondisinya atap termasuk kuda-kudanya itu kayu yang sudah lapuk. Sehingga tanda-tanda kerusakan itu sudah kelihatan dan sudah melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. Oleh karena belum ada reaksi, kondisi ruangan semakin lama semakin rusak akhirnya ruangan itu tidak digunakan akhirnya semakin lama semakin rusak semakin rusak. Hingga pada akhir bulan September, kuda-kudanya mulai patah akhirnya kerusakan fatal ini,” ujarnya.

Pihak SDN Dukuhklopo berharap dari kejadian ambruknya bangunan tersebut, dinas pendidikan segera mengambil tindakan untuk melakukan perbaikan agar tidak sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar.


Editor: Azriel