Kediri, Jurnal Jatim – Mahasiswa dari Universitas Nusantara PGRI (UNP) dan Universiti Teknologi Petronas (UTP) Malaysia melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Batik Dermo, Kediri.
Selain mempelajari dan mengembangkan batik Kelurahan Dermo, mereka juga belajar membuat wayang kulit secara langsung bersama perajin lokal.
Salah satu mahasiswa UTP Malaysia, Ahmad Idzhad Hamzie Bin Fazal Anuar, mengaku pengalaman membatik langsung menjadi momen yang berkesan.
Tidak hanya mempelajari proses membatik secara tradisional, tetapi juga diarahkan menciptakan motif batik baru berbasis teknologi digital yang lebih adaptif terhadap selera pasar internasional.
“Ini kali pertama kami dari mahasiswa UTP dan juga dari Malaysia mengalami sendiri membuat batik, mencanting batik, membuat wayang kulit dan sebagainya. Ini satu pengalaman yang tidak bisa dilupakan,” ujarnya, Sabtu (20/12/2025).
Sementara Dista Fatmawati, mahasiswi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNP Kediri, menilai interaksi lintas budaya memperkaya pengalaman belajar mahasiswa.
“Pastinya sangat seru dan menyenangkan sekali. Di sini ada perbedaan budaya, bahasa, dan kebiasaan yang membuat perbedaannya semakin menantang,” katanya.
Dekan Fakultas Teknik UNP Kediri, Sulistiono menilai Batik Dermo memiliki potensi besar, namun masih memerlukan penguatan dari sisi identitas merek dan daya saing produk.
“Mahasiswa diarahkan mendesain motif batik menggunakan AI. Hasil desain nantinya ditawarkan kepada perajin di Dermo untuk dijadikan motif baru. Harapannya, Batik Dermo bisa punya branding yang lebih baik, setidaknya bisa Go ASEAN,” ujarnya.
Selain pengembangan desain batik, mahasiswa dari kedua negara juga mempelajari teknik membatik kain hingga pembuatan wayang kulit, menjadi sarana pertukaran budaya sekaligus penguatan pengabdian masyarakat berbasis kearifan lokal yang secara konsisten dikembangkan UNP Kediri.
Vice Provost Student Affairs UTP Malaysia, Saravanan Muthiah, memberikan apresiasi keterampilan masyarakat Kelurahan Dermo dalam menjaga tradisi batik yang bernilai seni tinggi.
“Kami melihat masyarakat di sini sangat cerdas dan terampil dalam bidang batik. Ini adalah pengalaman luar biasa bagi siswa kami untuk mempelajari teknik pembuatan batik yang bernilai tinggi,” ungkapnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com






