Hasil Panen Maksimal, Benih Jagung Tahan Musim Kemarau Diluncurkan di Kediri

Kediri, Jurnal Jatim – Menjawab tantangan musim kering akibat perubahan iklim yang kian dirasakan petani terutama di sektor pertanian jagung, PT Syngenta Indonesia meluncurkan NK Perkasa Sakti di Kediri.

Benih jagung hibrida terbaru dengan teknologi bioteknologi canggih yang diklaim tangguh dalam kondisi ekstrem tersebut diluncurkan di Syngenta Learning Center, Kedungmalang Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (2/7/2025).

Hadir dalam peluncuran tersebut Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gunawan, Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa, pejabat dinas pertanian, dan lebih dari 500 petani jagung dari wilayah Jawa Timur.

Menurut Nguyen Huy Cuong, Customer Business Manager Syngenta Indonesia, NK Perkasa Sakti dirancang untuk menjawab kebutuhan petani akan benih jagung yang mampu bertahan dalam musim kemarau, sekaligus memberikan hasil panen maksimal.

“NK Perkasa Sakti adalah benih bioteknologi dengan keunggulan ganda: tahan terhadap hama penggerek batang dan toleran terhadap herbisida glifosat. Ini solusi kami agar petani tetap produktif di tengah kondisi iklim ekstrem,” ujarnya.

Benih ini memiliki dua keunggulan utama yakni, Tahan terhadap penggerek batang (Asian Corn Borer), hama utama yang kerap merusak batang dan menurunkan hasil serta Toleran terhadap herbisida glifosat, sehingga mempermudah pengendalian gulma tanpa merusak tanaman.

Kombinasi ini memberikan tiga manfaat praktis bagi petani: perawatan lebih mudah, penggunaan pestisida lebih hemat, dan hasil panen lebih tinggi. Dalam kondisi optimal, potensi hasil NK Perkasa Sakti mencapai 13,3 ton per hektare, atau meningkat sekitar 5–10 persen dibanding varietas standar.

Seorang petani dari Jember, Abubakar, membagikan pengalamannya menanam NK Perkasa Sakti. Ia mengaku hasil panennya meningkat drastis.

“Tanaman lebih sehat dan tahan dari ulat penggerek. Hasil panen jauh lebih tinggi dibanding jagung biasa. Dulu hanya 4 ton per hektare, sekarang bisa jauh lebih banyak,” ungkapnya.

Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementan Gunawan menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Syngenta dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

“Benih adalah kunci utama dalam produksi. Pemerintah terus mendorong swasta untuk menghadirkan varietas unggul seperti ini,” katanya.

Gunawan juga memaparkan hasil produksi jagung nasional tahun 2024 mencapai 15,14 juta ton dengan realisasi penggunaan benih bersertifikat sebesar 191,81 persen.

Kemudian pada tahun ini ditargetkan naik menjadi 16,68 juta ton, dengan dukungan benih berkualitas untuk 300.000 hektare.

Syngenta memperluas dukungan terhadap petani melalui aplikasi peTani dan 24 Learning Centers di seluruh Indonesia. Lebih dari 50 ribu petani telah terdaftar di aplikasi yang menyediakan panduan teknis dan praktik pertanian berkelanjutan.

Syngenta juga berkomitmen menjadi mitra strategis bagi petani Indonesia. Dengan inovasi seperti NK Perkasa Sakti, Syngenta yakin petani bisa lebih siap menghadapi perubahan iklim.