Jombang, Jurnal Jatim – Kejadian ini jangan sampai ditiru oleh siapapun. SU (34), warga Bareng, Jombang tewas tergantung di pohon alpukat area persawahan desa setempat.
Pemuda yang diduga memiliki gangguan psikologis ini diduga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, Minggu (22/6/2025).
SU pertama kali ditemukan tewas tergantung oleh Mi (67) seorang petani kebun yang saat itu sedang melihat tanaman alpukat di sawahnya, persawahan belakang SDN Bareng IV Jombang.
Mi melihat SU sudah tergeletak di sebelah pohon alpukat dengan posisi tidur miring kepala di sebelah timur dalam keadaan leher masih terjerat atau terikat kawat kabel telepon yang terikat pada pohon alpukat dengan kaki berada di sebelah barat.
“Korban ditemukan sudah meninggal dunia dalam kondisi telanjang bulat, mulut dan kemaluannya mengeluarkan darah,” kata Mi dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).
MI bergegas memberitahukan kejadian itu kepada kepala dusun (Kasun) setempat dan melaporkan ke Polsek Bareng, Jombang.
Kapolsek Bareng AKP Mustoib bersama Kanitreskrim dan anggota serta piket fungsi Polres Jombang bersama tim inafis dan petugas medis segera meluncur ke lokasi.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksan medis dipastikan bahwa ditubuh korban tidak terdapat tanda-tanda kekerasan.
SU diduga murni bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan kawat kabel telepon yang dililitkan kelehernya.
“Kawat kabel telepon yang digunakan gantung diri itu sebelumnya untuk menarik pohon alpukat supaya pohonnya tidak condong ke lahan sebelahnya,” kata Mustoib.
Dikatakan Mustoib bahwa korban sudah lima tahun ini mengalami ganguan kejiwaan. Pihak keluarga bisa menerima kematian korban, serta tidak melakukan penuntutan atau upaya hukum lebih lanjut.
“Keluarga juga membuat surat pernyataan atas meninggalnya korban karena musibah,” ujarnya.
Bunuh diri adalah perbuatan yang tidak dibenarkan dalam agama. Aksi bunuh diri dengan berbagai cara, seperti gantung diri ini sangat mungkin dicegah dengan dukungan dari orang-orang sekitar.
Langkah mencegah bunuh diri di antaranya mengajak berdiskusi dan menjadi pendengar yang baik; membantu selesaikan masalah; tidak membiarkan kesepian dan mengajak menemui psikiater.
Mencegah bunuh diri ada baiknya terlebih dahulu memperhatikan sejumlah gejala dini, seperti: kesedihan, kecemasan, perubahan suasana perasaan, keresahan (kebingungan), cepat marah, penurunan minat terhadap aktivitas sehari-hari seperti kebersihan, penampilan, makan, sulit tidur, sulit untuk mengambil keputusan, perilaku menyakiti diri sendiri seperti tidak mau makan, melukai diri dan mengisolasi diri.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com