Surabaya, Jurnal Jatim – Akademisi Program Studi Pendidikan Guru Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya memberikan pendampingan penyusunan perangkat pembelajaran berorientasi kurikulum merdeka bagi guru bahasa Mandarin tingkat SLTA di Surabaya dan sekitarnya.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) itu difokuskan kepada 22 orang guru dari berbagai sekolah di Jawa Timur.
Di antaranya guru SMAN 2 Sidoarjo, SMA Hangtuah 2 Sidoarjo, SMA Semen Gresik, SMK Semen Gresik, SMA Khadijah Surabaya, SMA Dharma Wanita Surabaya, SMK 17 Agustus Surabaya dan guru MA Bustanul Ulum Lamongan.
Kegiatan dilaksanakan secara luring di Ruang Kaca, Ruang T8.01.12 Gedung T8, Fakultas Bahasa dan Seni, Unesa pada 27 Juli hingga 3 Agustus 2024, lalu.
Ketua Tim PKM, Cicik Arista, S.Pd., MTCSOL, mengatakan pelatihan dan pendampingan itu dilakukan dengan menggunakan metode workshop, pendampingan, dan project.
“Tujuan pendampingan ini adalah untuk membantu, menuntun dan memberikan saran-saran agar para guru bahasa Mandarin dapat menyusun perangkat pembelajaran dengan baik,” kata Cicik, Rabu (14/8/2024).
Adapun materi yang diberikan di antaranya tentang kurikulum merdeka, modul ajar, dan juga asesmen.
Cicik dan rekan timnya yakni Prof. Dr. Subandi, MA,; Dr. Mintowati, M.Pd.; Tiffany Qorie, SS., MTCSOL; Iffa Maratus Shohibbul Birri, S.Pd., MA memberikan materi secara bergantian
“Setelah diberikan materi, para guru diajak untuk menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari modul ajar dan asesmen secara langsung dengan pendampingan dari tim PKM,” ungkap dosen Mandarin ini.
Menurut Cicik, perangkat pembelajaran penting karena seorang guru dapat menentukan strategi yang digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Selain itu, jika guru telah mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik, maka dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan membantu siswa mencapai hasil yang diinginkan.
“Namun karena adanya kurikulum merdeka yang belum lama rilis dan belum semua sekolah menerapkan, maka kami melakukan pendampingan terhadap para guru khususnya guru bahasa Mandarin tingkat SLTA di Surabaya dan sekitarnya,” ujarnya.
Tim PKM berharap kegiatan tersebut bisa memberikan manfaat bagi guru, dan menjadi tempat berkumpulnya para guru agar bisa saling berbagi ilmu dan motivasi sehingga pembelajarn bahasa Mandarin di Indonesia, khususnya di Surabaya dan sekitarnya bisa menjadi semakin baik.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.