Peneliti ITS Analisa Pemicu Gempa Guncang Tuban hingga Surabaya dan Jombang, Begini

Surabaya, – Peneliti Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) Amien Widodo menganalisa pemicu gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang kawasan pesisir utara , Senin (22/3/2024) siang hingga sore tadi

Getaran yang berpusat pada 132 kilometer Timur Laut Tuban tersebut dirasakan hingga Surabaya,  , Semarang dan beberapa daerah di Jawa Tengah dan lainnya.

Amien Widodo mengatakan guncangan yang terjadi pada daerah laut itu dipicu oleh sesar aktif di Laut Jawa. Gempa dengan kedalaman 10 kilometer itu pun membuat jangkauan daerah guncangan semakin meluas hingga daratan Pulau Jawa.

Menurut Amien, gempa dengan kedalaman dangkal yang disebabkan sesar aktif itu ialah peristiwa yang jarang terjadi.

Adanya pergeseran dan tekanan dari dua permukaan pada Laut Jawa ini menimbulkan getaran dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) III-IV. Intensitas itu dapat mengakibatkan guncangan dan retakan pada daerah permukaan.

“Semakin kuat skala intensitasnya, dampak yang dirasakan akan semakin berbahaya,” kata Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS tersebut di Surabaya, Jumat (22/3/2024).

Dijelaskan Amien, pergeseran permukaan pada gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa ini akan menghasilkan beberapa gempa susulan dengan skala magnitudo yang lebih rendah dari gempa pertama.

“Untuk mitigasinya, gempa itu perlu dimonitoring guna mengetahui apakah ada tekanan yang masih aktif atau tidak,” tutur Departemen Teknik Geofisika ITS tersebut.

Pakar Geologi ITS itu pun mengungkapkan pada 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) telah merilis sebanyak 295 sesar aktif di Indonesia yang berpotensi gempa.

Maka dari itu, sudah seharusnya pemerintah daerah yang berdekatan dengan sesar aktif itu harus melakukan pemeriksaan seperti pengecekan kondisi bangunan, permukaan, dan sejenisnya.

Ia menambahkan, hingga ini dirilis, belum ada informasi lebih lanjut mengenai dampak dari gempa berskala sedang itu. Amien pun mengharapkan masyarakat dapat lebih dengan fenomena gempa yang terjadi karena sesar aktif ini.

“Masyarakat perlu menyiapkan diri apabila terjadi gempa-gempa ke depannya,” katanya.

17 Kali Gempa Susulan

BPBD Jawa Timur mencatat ada 16 kali gempa susulan dan satu susulan lagi pukul 15.52 WIB Sehingga total ada 17 kali gempa yang terjadi di perairan timur laut Tuban.

Gempa bumi dengan kekuatan 60 SR terjadi di 132 Kilometer Timur Laut Tuban Jawa Timur, Jumat (22/3) sekitar pukul 11:22:45 WIB.

Dari data BPBD Jatim diketahui kerusakan di antaranya terjadi pada SMAN 1 Sangkapura, dDesa  Sungairujing, Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.

Satu unit rumah ringan di Desa Telukjatidawang, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik, dan satu rumah rusak berat di Desa Glagah, Kecamatan Soko, .

Sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam gempa itu. BPBD melakukan kordinasi dengan BPBD kota maupun kabupaten untuk menangani masalah ini.

BPBD meminta masyarakat untuk tetap waspada untuk mengantisipasi adanya gempa susulan yang berpotensi terjadi.

Berdasarkan analisis dari BMKG, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)

Dapatkan update menarik hanya di .com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter .