Jombang, Jurnal Jatim – Pelajar yang tenggelam di Sungai Kedungrejo Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia.
Jasad korban ditemukan setelah petugas gabungan dibantu warga beramai-ramai menguras dam (bendungan) sungai dengan menggunakan 8 pompa air.
Komandan tim Basarnas, Bayu Prasetyo mengatakan jasad korban ditemukan sekitar pukul 00.10 WIB pada jarak 15 hingga 20 meter dari lokasi kejadian.
Korban adalah AS (16) pelajar asal Dusun Pacar Desa Pacarpeluk Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
“Korban kita temukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa (5/12/2023) sekitar pukul 00.10 WIB. Kita serahkan kepada keluarganya,” ujar Bayu.
Baca sebelumya: Warga di Jombang Beramai-ramai Kuras Sungai untuk Mencari Pelajar Tenggelam
Sebelumnya warga beramai-ramai menguras sungai Kedung, Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh Jombang untuk mencari pelajar yang tenggelam, Senin (4/12/2023) malam.
Sebanyak 8 unit mesin pompa air milik warga sekitar diturunkan ke sungai untuk menguras air sungai yang arusnya deras.
Aksi warga itu dilakukan setelah tim BPBD Jombang menghentikan proses pencarian korban pada pukul 21.00 WIB.
Selama pencarian dengan penyisiran dan manuver perahu, petugas gabungan tidak berhasil menemukan korban.
Tim pencarian korban dari Pusdalop BPBD Jombang, Maulana Alfaruk menjelaskan sebelum kejadian, korban bersama teman-temannya mandi di sungai, tepatnya di bendungan aliran subdas melik desa Kedungrejo Jombang.
“Awalnya 6 orang anak datang. Kemudian 5 orang anak mandi di sungai termasuk korban dan satunya tidak ikut,” ujarnya.
Teman-temannya yang tidak tahu kalau korban tidak bisa berenang, membiarkan saja korban iku mandi di sungai yang saat itu arusnya deras dan dalam.
“Mereka mengira sungai itu dangkal, padahal dalam dan arusnya deras,” katanya.
Tidak lama saat berenang, korban hilang dan tenggelam. Mengetahui itu, keempat teman korban yang mandi di sungai panik.
“Ditunggu sampai lama korban gak muncul, teman-temannya panik dan mencari pertolongan,” ujarnya.
Selanjutnya dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan laporan ke BPBD Jombang. Tak lama kemudian petugas datang dan melakukan pencarian.
“Kita lakukan pencarian manual dan melakukan manuver perahu viber dan juga penyisiran sejauh 600 meter dari lokasi korban tenggelam,” ujarnya.
Pencarian tersebut tidak membuahkan hasil. Maneuver perahu BPBD juga tidak membuat jasad korban muncul ke permukaan sungai.
Sekitar pukul 21.00 WIB, pencarian pelajar yang tenggelam itu dihentikan petugas dan akan dilanjutkan pada Selasa (5/12/2023) pagi.
Selanjutnya warga berinisiatif menguras sungai di bendungan. Alhasil, upaya itu membuahkan hasil, korban ditemukan tak bernyawa.
Maulana menambahkan bahwa sungai lokasi pelajar itu tenggelam memiliki kedalaman sekitar 5 meter dengan kondisi arus sangat deras.
“Dugaan korban tenggelam karena tidak bisa berenang,” katanya menandaskan.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com