Seminar Lingkungan, Dema IAIN Kediri Desak Pembangunan RTH Kampus

Kediri,  – DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) IAIN Kediri mendesak agar dilakukan   hijau (RTH) di kampus tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua Dema IAIN , Eko Yulianoor seusai acara tentang lingkungan di kampus setempat, Senin (6/11/2023).

Acara itu menghadirkan narasumber Putut dari Yayasan Adopsi Jatim, Agus Prasetyo Kepala CDK Wilayah . Keynote Speaker adalah Rektor IAIN Wahidul Anam dan dimoderator dari Duta Lingkungan Hidup Jatim, Idlofi Mahdi Muhammad.

Eko mengatakan sengaja mengangkat isu lingkungan dalam seminar itu karena jarang disorot oleh badan eksekutif mahasiswa (BEM).

Menurutnya suhu di bumi setiap tahunnya naik sekitar 0,25 persen. Nah, diharapkan ke depan, mahasiswa berperan aktif mencegah atau menanggulangi pemanasan global.

“Harapannya nanti ketika kawan-kawan dari Kediri ini bisa menjadi sosok inisiator di kalangan mahasiswa khususnya di BEM se Kediri Raya ini,” kata dia.

Menurutnya, mahasiswa bisa membuat gerakan-gerakan sifatnya masif dan continue yang berkaitan dengan menyuarakan isu-isu lingkungan khususnya di Kota Kediri.

“Di lingkup kampus sendiri, kita mendesak segera membuat RTH. Sebentar lagi IAIN Kota Kediri akan menjadi UIN, tapi realitas di lapangan sangat kurang sekali RTH,” ujarnya.

Minimnya RTH itu terlihat  sangat kurangnya pepohonan hijau. Dengan pembangunan RTH, dipastikan suasana lembaga tinggi di tempatnya itu sejuk dan nyaman.

Rektor IAIN Kediti Wahidul Anam sangat mendukung kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan, karena lingkungan sudah jadi isu global.

“Seminar atau talkshow ini bisa bertambah dan terorganisasi sehingga IAIN Kediri menjadi pelopor isu lingkungan,” katanya.

Ia juga berharap ke depan para mahasiswa, civitas akademika dan dosen lebih peduli terhadap pelestarian lingkungan.

“Dengan seminar ini tentang pembahasan lingkungan, namun perlu juga pemahaman agama sehingga bisa memunculkan kecintaan terhadap lingkungan, “katanya.

Terkait pembangunan RTH yang minim di lingkungan kampus, Wahidul menegaskan akan dilakukan perencanaan pembangunan RTH setelah pembangunan kampus baru.

“Dan itu usulan yang bagus nanti akan kita prioritaskan terkait pembangunan RTH tersebut, “ ujarnya.

Sementara itu, Putu Prabowo dari Yayasan adopsi hutan Jawa Timur, mengapresiasi yang sudah dilakukan oleh mahasiswa IAIN Kediri dengan diadakanya seminar Talkshow Environment Series.

Menurutnya, seminar itu tidak hanya acara internal, tapi juga bersama dengan para mahasiswa yang ada di Kediri Raya.

Diakuinya, di tengah isu lingkungan yang sudah trend dunia, masih belum banyak yang peduli, terutama dari anak-anak muda.

“Walaupun beberapa upaya sudah dilakukan, tapi secara umum belum menjadi satu gerakan yang cukup masif,” ucapnya.

Dari seminar itu diharapkan nantinya bisa menjadi satu inisiasi yang kedepannya menjadi satu momentum gerakan besar dari anak muda yang peduli lingkungan.

“Harapan saya, ini tidak menjadi akhir tapi ini justru menjadi awal bagi sebuah gerakan terutama di kawasan Kediri. Karena kita ketahui bersama bahwa sampai hari ini baik Kabupaten maupun Kota Kediri belum ada satu komitmen untuk menyusun rencana aksi daerah mengenai perubahan iklim,” ujar dia.

Putu menambahkan, output acara itu adalah upaya memitigasi terutama mendorong advokasi kebijakan mengenai perubahan iklim terutama di Kediri Raya.

“Kita tidak bisa mengatakan bahwa Kediri akan jauh lebih kritis, tapi memang daerah lain ataupun sebaliknya misalnya Kediri lebih aman dibanding yang lain, impack dari perubahan iklim terutama hari ini bisa di kategorikan sebagai krisis iklim yang sudah mendunia semua terdampak,” katanya.

Dapatkan update berita menarik hanya di , Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.