50 Rumah Relokasi Korban Bencana Tanah Gerak di Blitar Diresmikan Khofifah

Blitar, Jurnal Jatim – Gubernur meresmikan 50 relokasi korban terdampak bencana gempa tanah gerak di Kampung Indah Purworejo (KIP) komplek Kabupaten Blitar Desa Purworejo, Kecamatan Wates,  Rabu (11/10/2023).

Peresmian dilakukan dengan menandatangani prasasti didampingi Bupati Blitar Rini Syarifah, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur , dan Kalaksa BPBD Prov. Jatim Gatot Soebroto.

Kampung itu merupakan bantuan relokasi bagi warga terdampak bencana tanah gerak di Kabupaten Blitar yang terjadi pada Oktober 2022 lalu.

Dari bencana itu ada lima  kecamatan terdampak di Kabupaten Blitar. Yaitu Binangun, Panggungrejo, Kademangan, Wates, dan Sutojayan.

Sebagai langkah penanggulangan bencana tersebut, mengalokasikan anggaran Rp2,5 miliar untuk membangun 50 unit rumah atau hunian bagi masyarakat terdampak.

“Alhamdulillah, kita sudah meresmikan 50 rumah, semua sarana dan prasarana sudah siap. Dari bencana tersebut total ada 118 yang terdampak. Untuk yang 68 unit rumah insya Allah akan segera kita bangun. Begitu Ibu Bupati menyebutkan lahan sudah siap maka Pemprov Jatim siap untuk membangun,” katanya.

Kawasan hunian kampung KIP itu dibangun di atas lahan seluas 1,75 hektar. Lahan untuk relokasi itu dipastikan sudah melakukan asesmen dan dinyatakan aman dari potensi tanah gerak.

“Panjenengan yang sekarang ini akan menghuni di tempat baru mungkin tidak seluas seperti rumah yang lama. Tapi Insya Allah di tempat baru ini akan lebih aman, lebih nyaman, dan lebih tenang untuk ditinggali,” katanya.

Khofifah berharap, agar para penghuni bisa segera beradaptasi dan membangun lingkungan yang guyub dan produktif. Sehingga, roda bisa berputar kembali dengan cepat.

“Saya berharap bisa dibangun kembali pola-pola kebudayaan. Selain itu, agar ruang ekonominya tumbuh pesat. Saya minta Bu Bupati mencarikan format bagaimana sektor ekonomi terjaga dan anak-anak bisa terus melanjutkan sekolah,” katanya.

Pembangunan hunian 50 unit beserta sarana prasarananya ini sudah terealisasi 100 persen. Di mana, pembangunannya menggunakan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 50 juta/unit.

Setiap hunian dibangun dengan luas 6×6 meter yang meliputi rumah induk dan kamar mandi/MCK. Untuk sarana dan prasarana, Pemerintah Kabupaten Blitar melakukan sharing BTT dari APBD setempat.

Antara lain untuk penyediaan instalasi listrik dan penerangan, penyediaan jaringan melalui Program Penyediaan Air Minum dan Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Desa Purworejo, dan penyediaan jalan juga saluran di permukiman.

Selain meninjau hunian, dalam kesempatan yang sama, Khofifah juga memberikan bantuan sembako dan kipas angin kepada para penerima rumah relokasi. Tak lupa, ia juga meninjau stand UMKM Bumdes-Bumdesma Kecamatan Wates. [Prw].

Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.