Jombang, Jurnal Jatim – Masih ingat penemuan mayat korban mutilasi tanpa kepala dan organ tubuh perut di Jombang pada Agustus 2023 lalu.
Sudah lebih dari satu bulan kasus itu terjadi, polisi belum berhasil ungkap data korban dan menangkap pelakunya. Polisi sampai saat ini masih terus menunggu laporan dari masyarakat.
Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Aldo Febrianto menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan upaya pengungkapan identitas korban temuan mayat dalam karung di Kecamatan Mojowarno, Jombang.
“Masih melakukan penyelidikan juga dengan cara menerima laporan-laporan jika ada, sampai saat ini belum ada yang memenuhi kriteria masalah korban mutilasi tersebut,” katanya kepada wartawan, Jumat (15/9/2023).
Sebelumnya, dari hasil autopsi oleh dokter polisi dari tim Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri temuan mayat dalam karung mengalami kekerasan sebelum akhirnya dimutilasi pelaku.
Aldo menyebut hasil autopsi oleh dokter forensik menyebut ada luka pada korban sebelum dan sesudah meninggal.
“Jenazah tersebut mengalami penganiayaan sebelum meninggal, setelah meninggal di potong-potong dijadikan dua bagian dalam dua karung,” kata AKP Aldo pada jumpa pers di depan Mapolres Jombang, Senin (7/8/2023) lalu.
Aldo menerangkan kondisi jenazah berdasarkan keterangan dokter forensik ada dua bagian atas dan bawah.
Untuk organ bagian atas hilang karena pembusukan dimakan belatung. Sementara organ bawah dalam perut kosong sudah tidak ditemukan.
“Tidak menemukan isi perut, jadi ada indikasi pelaku mengeluarkan isi perut setelah korban meninggal,” terang mantan Panit l Unit V Subdit III Ditreskrimum Polda Jatim ini.
Menurut Aldo, ada Bekas luka bacok di kedua lutut, sebelum meninggal termasuk bahu kiri luka. Pihaknya memastikan mayat tersebut untuk sementara korban pembunuhan.
Namun polisi belum bisa memastikan sebab terbunuhnya korban. Apa karena adanya luka bacok, apakah ada proses afeksi atau kekurangan oksigen.
“Perkiraan dokter forensik korban meninggal antara tanggal 31 Juli sampai 1 Agustus 2023,” jelasnya.
“Kita tingkatkan ke penyidikan karena sudah dapat dipastikan telah terjadinya tindak pidana, sudah ada korban sampai sekarang belum diketahui identitas korban,” sambungnya.
Dalam kasus itu, polisi telah mengirim sampel tulang wanita korban mutilasi di Jombang ke Polda Jatim (Jawa Timur) sebagai upaya mengungkap identitas korban.
Sejauh ini, kepolisian Jombang melalui autopsi masih baru mengidentifikasi ciri-ciri dan jenis kelamin potongan mayat korban mutilasi yang ditemukan pencari ikan di sungai Desa Japanan Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang akhir pekan lalu.
“Lapor Polda memberikan sampel tulang siapa tahu ada dari keluarganya hilang dapat uji DNA di Labfor Polda Jatim,” tandasnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com