Jombang, Jurnal Jatim – Anak SD di Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang yang kena lemparan kayu hingga kepala bocor melaporkan ke Polisi Polres Jombang.
Korban inisial A (8) yang kepalanya diperban bersama ibunya Nur Aini didampingi Komisi Nasional Perlindungan Perempuan dan Anak mendatangi ke Polres Jombang, Rabu (27/9/2023) sore.
Pantauan, tiba di Polres Jombang sekitar pukul 16.30 WIB dan langsung menuju SPKT untuk membuat laporan. Tidak lama, mereka diarahkan menuju kantor Satreskrim.
“Ya, kami ke sini mau melaporkan kejadian ini. Nanti dulu ya, ini mau masuk,” kata Ketua Komnas Perlindungan Anak Jawa Timur, Febri Kurniawan Pikulun yang mendampingi korban di sela memasuki ruang Satreskrim Polres Jombang.
Hingga saat ini, pukul 17.45 WIB, korban bersama ibunya didampingi Komnas PA Jawa Timur di dalam Satreskrim Polres Jombang.
Diberitakan sebelumnya murid sekolah dasar (SD) di Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang menderita luka di kepala akibat terkena lemparan kayu saat di sekolah.
Ibu korban, Nur Aini, mengatakan, kejadian dugaan kekerasan yang dialami anaknya itu terjadi pada Senin (25/9/2023) di saat jam istirahat sekolah.
“Itu katanya lagi main, trus yang pelempar itu mau melempar kayu, terus terkena anak saya gitu,” kata Nur dihubungi wartawan melalui telepon, Rabu (27/9/2023) siang.
Lemparan itu, disebut Nur, mengenai kepala anaknya. Akibatnya, korban inisial A (8) mengalami luka bocor. “Lukanya di bagian atas samping kanan
Dikatakan Nur, yang melempar adalah teman satu kelas anaknya. “Anaknya guru,” ucap Nur.
Nur mengatakan, sesaat setelah kejadian tersebut, anaknya dibawa ke klinik sama gurunya. Setelah dibawa pulang ke rumah, perban di kepala anaknya terbuka. Karena khawatir, korban divawa ke klinik lagi hingga baru diketahui luka masih merembes.
“Lukanya ya lumayan. Sebenarnya mau dijahit cuma anaknya gak mau, jadi (luka) dilem (medis) di klinik,” katanya.
Lebih lanjut Nur mengatakan, anaknya kini dilakukan rawat jalan. “Belum masuk sekolah, anaknya masih pusing, nyeri,” kata dia.
Dari peristiwa itu, Nur belum melaporkan ke Polisi. Nur juga menyadari jika peristiwa pelemparan kayu hingga mengenai bagian kepala anaknya karena ketidaksengajaan.
Namun, Nur berharap ada itikad baik dan perhatian dari pihak sekolah terhadap anaknya. Sebab kejadian itu juga pada waktu berasa di sekolah.
“(Pihak sekolah) tidak ada sama sekali, makanya saya sama keluarga saya marah itu karena tidak ada itikad baiknya mengabari anak saya. Anak saya ini disepelekan. Ini sudah ditunggu dua hari tidak ada kabar (sekolah),” ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala SDN di Kecamatan Kabuh, Sarjuk Ningsih membenarkan kejadian itu. Namun, ia menyebut korban tidak kenapa-kenapa.
“Anaknya itu bermain kok, gak apa-apa. Gak ada kejadian apa-apa,” kata Sarjuk melalui sambungan telepon, Rabu (27/9/2023) siang.
Ketika dikonfirmasi terkait upaya pihak sekolah memanggil dan menemui keluarga korban, Sarjuk mengaku sudah melakukannya itu. “Sampun kolowingi (sudah kemarin),” ucapnya.
Dikatakan Sarjuk, dirinya bersama wali kelas dan juga orang tua anak korban akan menjelaskan kronologi kejadian persisnya kepada Polsek Kabuh. Sebab, dirinya mengaku telah dihubungi oleh Polsek untuk dimintai penjelasannya.
“Kalau pingin jelas, orang tuanya, saya wali kelas ke Polsek menjelaskan kejadian yang kemarin,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Kabuh IPTU Qoyyum Mahmudi mengaku belum mengetahui kejadian itu. Sebab, tidak ada laporan dari korban. “Tidak ada laporannya. Ini saya di kantor juga tidak ada laporan,” kata singkat.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.