Jombang, Jurnal Jatim – Seorang pelaku narkoba lari menembus atap rumah saat hendak ditangkap polisi Polres Jombang yang melakukan operasi tumpas narkoba 2023.
Pelaku itu berinisial KAR. Ia naik ke atas plafon hingga ke atap rumah dan berlarian di genteng menghindari petugas Satresnarkoba yang hendak meringkusnya.
Di tengah upaya penangkapan, tiba-tiba KAR berhenti minta minum karena kelelahan berlari Setelah diberi minum, polisi dengan mudah menangkapnya tanpa perlawanan.
KAR kemudian dibawa ke Mapolres Jombang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kasatresnarkoba Polres Jombang AKP Komar Sasmito membenarkan penangkapan seorang pengguna sabu yang berlangsung dramatis itu.
Dari penangkapan KAR, petugas berhasil membekuk pemasoknya. Yakni Yani alias Temon dan Rudi Santoso. Mereka berdua tertangkap di kawasan salah satu swalayan di Jl Nurcholis Madjid Tunggorono, Jombang.
“Temon dan Rudi sudah ditetapkan tersangka pengedar narkoba dan ditahan,” kata Komar seusai konferensi pers hasil Tumpas Narkoba Semeru 2023 di Mapolres setempat.
Sebagaimana Diketahui, operasi tumpas narkoba berlangsung selama 12 hari, mulai 14-25 Agustus 2023. Satresnarkoba bersama Polsek jajaran Polres Jombang berhasil mengungkap 15 kasus dan meringkus 18 orang tersangka.
“Hasilnya mengungkap 15 Laporan Polisi, dengan 18 tersangka, usia pengedar antara 25 sampai 40 tahun,” katanya dalam pers rilis.
Operasi tumpas narkoba 2023 digelar untuk penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran Narkotika di Kota Santri. Sekaligus tindakan untuk cipta kondisi jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Selain menangkap 18 orang tersangka, lebih lanjut Komar mengatakan, pihaknya juga menyita sejumlah narkoba sebagai barang bukti.
Yakni narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 9,65 gram dan jenis pil dobel L sebanyak 5.316 butir. Barang bukti lain, di antaranya 18 ponsel, 3 pipet, 2 bong, 4 sekrop, 1 sedotan, 1 timbangan, 1 korek api, 900 plastik klip kosong, 6 bekas bungkus rokok, uang senilai Rp1.480.000, 3 unit sepeda motor, 1 tempat kacamata, 3 tas, 1 dusbok handphone dan 1 jarum jahit serta 1 botol plastik.
“Pil dobel L itu kebanyakan dari para pelajar, sementara ini indikasi ke anak sekolah tidak ada,” kata perwira polisi asal Surabaya ini.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com