Padi Tanaman Presiden Jokowi di Tuban Dipanen Menkop UKM Teten Masduki

Tuban, Jurnal Jatim – Padi yang ditanam Joko Widodo di Tuban Jawa Timur menggunakan metode agro ekologi awal April lalu dipanen Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki.

Menkop panen padi bersama Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Serikat Petani Indonesia (SPI) di Desa Senori Merakurak, Tuban, Sabtu (08/07/2023).

Panen padi yang ditanam dengan metode agro ekologi atau minim penggunaan kimia tersebut dilaksanakan di lahan seluas 1000 hektar di Kawasan Daulat Pangan Serikat Petani Indonesia di desa setempat.

Teten Masduki kepada awak mengatakan, panen yang dihasilkan biasa mencapai 6 ton.

Ini sesuai instruksi presiden, wilayah tersebut juga akan menjadi pilot projek pertanian model agro ekologi dengan penggunaan pupuk organik.

Model pengembangan menggunakan bisnis koperasi dengan skema yang ditawarkan dana bergulir koperasi dengan pinjaman KUR untuk biaya tanam.

Termasuk, petani diminta memanfaatkan program yakni pinjaman murah salah satunya berasal dari Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). Dimana, kebijakan itu salah satu untuk mendukung suplai ketahanan pangan nasional.

“1000 hektar yang ada akan jadi lahan untuk pilot projek pengembangan agro ekologi, dan bisa menciptakan kawasan suplai pangan nasional,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kepastian pasar dan harga terbentuk lewat ekosistem yang dihadirkan program koperasi pertanian model bisnis.

Untuk itu, integrasi dilakukan dengan Kementerian Pertanian, Serikat Petani, dan Kementerian Koperasi dan UKM. Selain itu, juga komitmen dari pemerintah daerah dan petani itu sendiri.

Teten Masduki juga mengingatkan, membangun kelembagaan koperasi harus dengan disiplin dan komitmen, sehingga program dapat berhasil dengan baik.

“Kalau model bisnisnya begini berhasil, Insyaallah tak hanya peningkatan ekonomi petani saja, namun juga mampu penyuplai kebutuhan nasional hingga 37 juta ton per tahun, atau 2,5 juta ton per bulan,” jelas Teten.

Di tempat yang sama, Ketua Serikat Petani Indonesia Hendri Saragih mengatakan, sesuai perintah Presiden untuk menghadapi el nino, dan ancaman kekeringan, petani harus segera menanam padi, agar produksi beras tetap aman.

“Hasil dari instruksi tersebut telah dilaksanakan dengan baik oleh petani Desa Senori Merakurak Kabupaten Tuban,” terang Hendri.

Ia melanjutkan, keberhasilan tanam model agro ekologi juga terlihat dari hasil panen yang meningkat,  yaitu dari 5 ton menjadi 6 ton.

Terobosan penggunaan pupuk organik yang diproduksi secara mandiri oleh petani setempat, menjadikan desa tersebut pantas dipilih sebagai pilot projek program agro ekologi. Lebih lanjut, hendri berpesan kepada petani soal program  koperasi pertanian dari Kementerian Koperasi dan UKM,  yang harus disambut baik oleh petani setempat.

“Muaranya, adalah kesejahteraan bagi petani,” ungkapnya.

Sementara itu, Aditya Halindra Faridzky mengatakan, Tuban berkomitmen terus mendukung program yang menyejahterakan petani.

Dapatkan update berita menarik hanya di .com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.