Survei KedaiKOPI: 61,3 Persen Masyarakat Menginginkan Perubahan

Jakarta, Jurnal – Hasil survei KedaiKOPI sebanyak 61,3 persen responden menginginkan perubahan dan 38,7 persen responden ingin melanjutkan kebijakan pemerintah Jokowi.

Survei tersebut dilakukan pada 29 Mei – 7 Juni 2023 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan Computerized Assisted Personal Interview (CAPI).

Dalam rilis tertulis yang diterima JurnalJatim.com, lembaga survei KedaiKOPI menjelaskan persoalan ekonomi menjadi pendorong utama perlunya perubahan. Kesenjangan sosial berupa ekonomi merata dipilih oleh 40,7 persen responden, lapangan kerja (28,0 persem), harga sembako terjangkau (23.2 persen), (7,5 persen) dan lainnya.

Adapun responden yang menginginkan melanjutkan kebijakan pemerintahan saat ini dengan meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat (23,3 persen), pembangunan (20,9 persen), lapangan kerja (15,4 persen) dan lainnya.

Sementara itu, tingkat kepuasan terhadap kinerja mencapai 77,1 persen dan 22.9 persen menyatakan tidak puas.

“Menariknya program penanganan yang bersifat jangka pendek dan rawan penyalahgunaan seperti justru membuat masyarakat puas,” ujar Communication specialist KedaiKOPI Rosnindar Prio saat memberikan paparan Survei Publik Menuju 2024 via daring, Jumat (23/6/2024).

Menurutnya hal ini tercermin dari hasil survei yang menunjukan bantuan sosial (bansos) memperoleh angka kepuasan responden 30,0 persen serta pembangunan infrastruktur (34,0 persen) dan lainnya.

Selain itu, ketidakpuasan masyarakat tercermin dari bidang ekonomi, seperti meroketnya harga kebutuhan yang tidak terkontrol (35,2 persen), distribusi bantuan tidak tepat sasaran (25,9 persen), lapangan kerja tidak merata (11,3 persen), kinerja tidak dirasakan (10,0 persen) dan lainnya.

Terkait dengan kepuasan atas capaian pemerintah, Rosnindar mengatakan, “di tengah kondisi masyarakat saat ini yang semakin berat, responden menganggap aksesibilitas layanan kesehatan dan pendidikan tercapai (72,6 persen dan 70,3 persen).”.

Ia menambahkan, pada bidang ekonomi ketidakpuasan masyarakat semakin besar. Seperti mendapatkan upah yang layak (48,6 persen), mendapat harga barang pokok yang terjangkau (52,2 persen), harga jual yang pantas untuk hasil pertanian/peternakan (51,2 persen) dan mendapatkan yang layak (52,8 persen).

“Ketidakpuasan terbesar ada di bidang hukum, masyarakat menganggap penegakan hukum era pemerintah Jokowi tidak tercapai,” bebernya.

Hal yang dianggap tidak tercapai adalah penegakkan hukum yang adil (54,5 persen), pemberantasan korupsi (55,9 persen) dan bersihnya pemerintah dari korupsi dan nepotisme (62,1 persen).

Survei yang dilaksanakan pada akhir Mei ini (29 Mei – 7 Juni 2023) ini mengambil total sampel sebanyak 1200 responden yang tersebar secara proporsional di 38 provinsi. Adapun Margin of Error (MoE) ± 2,83 persen dengan interval kepercayaan 95 persen.

Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com dgoogle news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.