Madiun, Jurnal Jatim – KAI Daop 7 Madiun mencatat 4 kasus penumpang kereta api (KA) yang tidak turun sesuai tujuan pada tiket. Resikonya penumpang itu diturunkan di stasiun kecil.
Humas KAI Daop 7 Madiun dalam siaran pers, Jumat (28/4/2023) menyebutkan masih ada beberapa masyarakat yang coba-coba hal yang tidak baik dengan membeli tiket yang tidak sesuai dengan tujuan dari perjalanan penumpang tersebut.
Mereka, penumpang yang coba coba itu, mencoba turun melampaui dari tiket yang dibelinya. Sehingga PT KAI memberikan sanksi, dengan menurunkan di stasiun kecil.
Hal itu terjadi di masa angkutan lebaran 2023 ini, bahkan sampai 4 kasus. Pada Rabu (26/4/2023), KAI menerima informasi dari Kondektur Kereta Api Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung.
Informasi itu menyebutkan telah kedapatan seorang penumpang yang seharusnya habis relasi di Stasiun Madiun, namun tidak turun.
“Modus yang dilakukan adalah dengan berpindah ke kereta makan untuk membeli air mineral saat Kereta Api telah sampai di Stasiun Madiun,” kata Manager Humas KAI Daop 7 Madiun Supriyanto.
Menurut dia, setelah dilakukan pemeriksaan dan interogasi petugas, ternyata yang bersangkutan ingin melanjutkan perjalanan menuju Solo Balapan, namun tanpa membeli tiket.
Sehingga KA Turangga berhenti luar biasa di stasiun Kedunggalar pada pukul 21.35 untuk menurunkan penumpang tersebut.
“PT KAI memberikan sanksi kepada orang tersebut dengan menurunkan di Stasiun Kedunggalar,” katanya.
Sebelumnya juga terjadi kasus yang sama. Pada Jumat (3/3/2023), KA Sancaka tambahan, relasi Surabaya-Yogyakarta, terdapat 2 orang penumpang dengan relasi habis di stasiun Madiun, namun hendak berlanjut ke Yogyakarta tanpa tiket.
KA Sancaka tambahan berhenti luar biasa di stasiun Kedunggalar untuk menurunkan kedua orang tersebut.
Lalu Rabu (22/3/2023), KA Argo Wilis relasi Bandung – Surabaya. Kedapatan penumpang dengan tiket habis relasi Madiun, namun hendak melanjutkan ke Surabaya tanpa tiket. KA Argo Wilis berhenti luar biasa di stasiun Saradan, untuk menurunkan penumpang tersebut.
Kemudian 10 April 2023, ada 2 orang penumpang KA Sancaka relasi Yogyakarta – Surabaya, kedapatan penumpang habis relasi Madiun, namun melanjutkan ke Mojokerto tanpa tiket.
“KA Sancaka berhenti luar biasa di stasiun Saradan guna menurunkan penumpang itu,” ujar Supriyanto.
“KAI mengimbau kepada pelanggan KA untuk tetap disiplin saat naik kereta api, dengan melakukan perjalanan sesuai dengan relasi tiket yang telah dipesan,” lanjut Supriyanto.
Dikatakan Supriyanto, PT KAI senantiasa berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, salah satunya dengan menyediakan tarif khusus tiket kereta api yang dapat dipesan 2 jam sebelum keberangkatan kereta.
tiket tarif khusus kereta api tersebut bisa didapatkan oleh penumpang di loket stasiun, aplikasi KAI Access, dan kanal eksternal yang bekerjasama dengan PT KAI.
“Melalui program tarif khusus, pelanggan dapat membeli tiket dengan harga yang lebih murah untuk rute tertentu,’ katanya.
Lebih lanjut, tarif khusus tiket kereta api itu hanya berlaku untuk perjalanan kereta api di rute tertentu, misalnya Madiun – Blitar (PP), Madiun – Yogya (PP) atau Madiun – Surabaya Gubeng (PP).
Adapun tarif khusus tersebut untuk Kelas Eksekutif mulai dari Rp70.000-Rp140.000, Kelas Bisnis mulai dari Rp60.000-Rp120.000 dan Kelas Ekonomi mulai dari Rp50.000-Rp90.000.
“Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan menggunakan transportasi kereta api dengan tertib, aman dan nyaman,” pungkasnya.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com