Korban Insiden Kanjuruhan Malang 754 Orang, 132 Meninggal Dunia

Malang, Jurnal Jatim – Posko Crisis Center mencatat hingga Kamis (13/10/2022), jumlah total korban insiden Kanjuruhan Malang sebanyak 754 orang. Dari jumlah tersebut, 132 orang dinyatakan meninggal dunia

Data korban tersedia disampaikan Kadinkes Kabupaten Malang, sekaligus Kaposko Crisis Center Drg. Wiyanto Wijoyo dalam rilis validasi data korban insiden Kanjuruhan di posko crisis center, Kepanjen, Malang, Kamis (13/10/2022).

Turut serta dalam penyampaian rilis validasi data korban tragedi Kanjuruhan, Kabupaten Malang yakni Kabid Dokkes Polda Jatim, Kabid Humas Polda Jatim dan .

Wiyanto Wijoyo menyebut sampai dengan saat ini korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 lalu sebanyak 132 orang.

“Hari ini 13 Oktober 2022 pukul 16.35 WIB. di Posko Crisis Center Kabupaten Malang soal Tragedi Kanjuruhan rilis data valid, fix. Tentang korban meninggal insiden Stadion Kanjuruhan sebanyak 132 orang. Luka ringan sedang 596 orang, luka berat 26 orang. Jumlah total korban 754 orang,” ujar Wiyanto Wijoyo.

Dikatakan dia, luka ringan dan sedang itu memang ada perubahan data, karena ada juga yang masuk berobat. Misalnya yang termasuk luka ringan seperti gangguan pada mata.

“Ada juga yang sudah berobat ke rumah sakit kemudian pulang dalma satu minggu mata kurang enak sehingga masuk lagi dan berobat ke rumah sakit. Jadi datanya ini yang luka ringan sedang agak bervariasi,” ujarnya.

Selain itu, dirinya juga menyampaikan, saat ini korban dirawat inap ada 12 orang dan rawat jalan sebanyak 610 orang. Untuk 12 orang yang menjalani rawat inap itu saat ini di Rumah Sakit Umum Saiful Anwar (RSSA) Malang ada 9 orang dan di RSUD Kanjuruhan ada 3 orang.

Ia menegaskan, data itu sangat valid. Dengan adanya bantuan dari Dokkes Polda Jatim, maka semua data meninggal itu diharuskan dibuatkan berita acara, dari rumah sakit maupun keterangan non faskes, atau surat keterangan dari RT / RW, Kelurahan, Kepala Desa maupun .

“Jadi semua data ini bisa dipertanggungjawabkan secara maupun secara administratif,” tandasnya.

Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Erwinn Zainul menambahkan, dari Polda Jatim bersama Pemda Malang, selain kaitan dengan penyidikan, juga melaksanakan fungsi-fungsi kemanusiaan.

“Di Polda Jatim sendiri kami dibantu bapak karo SDM melaksanakan trauma healing pengobatan, baik untuk Masyarakat atau keluarga korban yang meninggal, maupun untuk korban yang sakit,” ujarnya.

Kebetulan, kata dia, di Jawa Timur ada 10 Rumah Sakit Bhayangkara yang semua akan dilibatkan. Selain trauma healing, pihaknya mengadakan pengobatan dan memberikan kartu Bhayangkara prioritas.

“Apabila nanti masyarakat atau keluarga itu membutuhkan pengobatan bisa diobati di rumah sakit kami, seandainya mereka memang membutuhkan pembiayaan kesehatan kaitan dengan BPJS, kami juga akan menyelesaikan pembiayaan BPJS-nya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, tragedi kerusuhan setelah pertandingan melawan Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).

Dalam pertandingan itu, tuan rumah Arema FC menelan kekalahan 2-3. Kekalahan itu menyebabkan beberapa suporter turun dan masuk ke lapangan. Petugas keamanan dari Polri dan kemudian menghalau para suporter yang masuk ke lapangan itu.

Aparat kepolisian kemudian meletupkan senjata gas air mata ke arah penonton. Akibatnya massa kocar-kacir menuju satu titik keluar. Ratusan orang meninggal karena terinjak-injak penonton yang berebut untuk keluar stadion. Selain itu, banyak pula yang mengalami luka-luka.

Dapatkan update berita menarik hanya di .com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta Jurnaljatim.com