Jombang, Jurnal Jatim – Pria yang menjadi orator ajakan perang Badar dari pengurus organisasi Shiddiqiyyah Ploso, Jombang, Jawa Timur menjalani pemeriksaan di Polres Jombang, Rabu (13/7/2022).
Kasatreskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha mengungkapkan polisi melakukan pemanggilan Edi Setiawan yang merupakan salah satu pengurus di Organisasi Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Ploso, Jombang.
“(Pemeriksaan) terkait video viral ajakan perang Badar yang digelorakan oleh saudara Edi,” kata AKP Giadi, Rabu (13/7/20222).
Edi datang ke kantor Polres Jombang sekitar jam 09.00 WIB tanpa didampingi orang lain. Pria yang saat itu pakai kacamata diperiksa oleh satuan pidana umum Polres Jombang.
“Hari ini Edi saja, datang pukul sembilan, tidak ada pendampingan, tunggal, masih saksi,” kata perwira dengan tiga balok emas di pundak ini.
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah memenuhi unsur-unsur pelanggaran berdasarkan aturan hukum berlaku. Saat ini, Edi diperiksa sebagai saksi.
Hingga pukul 16.00 WIB, Edi masih berada di kantor Satreskrim Polres Jombang. Belum diperoleh informasi pemeriksaan itu selesai. Edi sebelumnya sempat terlihat keluar untuk melaksanakan salat asar, tak lama berselang, ia masuk lagi melanjutkan pemeriksaan.
“Masih proses pemeriksaan,” kata Giadi yang membalas pesan whatsapp wartawan pada pukul 15.37 WIB.
Giadi menambahkan, setelah pemeriksaan selesai, pihaknya akan meminta keterangan ahli bahasa terkait dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Edi.
“Dalam perkara ini akan libatkan ahli bahasa, terkait kata-kata yang dilontarkan saudara Edi,” ujarnya.
Sebelumnya, polisi melakukan pemanggilan orator dalam rekaman video yang beredar tentang dugaan seruan perang badar pasca pemulangan ratusan simpatisan pesantren Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jombang.
“Video itu sudah kami lakukan analisa, dan satu orang kita jadwalkan untuk pemanggilan,” kata Giadi dalam pers rilis di Mapolres Jombang, Senin (11/7/2022) lalu.
Giadi menyebut, orator tersebut berinisial E. Pihaknya juga sudah melayangkan surat pemanggilan terhadap yang bersangkutan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Surat pemanggilan kami berikam hari ini, rencana Rabu atau Kamis dia kami datangkan untuk panggilan itu,” ujar Giadi.
Lebih lanjut Giadi menyatakan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan ahli bahada untuk memastikan kandungan isi video dengan seruan di depan ratusan santri dan simpatisan diduga pasca pemulangan.
“Masih lihat dulu, koordinasi dengan ahli bahasa apakah itu masuk dalam ujaran kebencian atau pidana. Namun orangnya sudah jelas, panggilan sudah kami kirim,” ujarnya.
Giadi menambahkan, upaya penghalangan penangkapan tersangka MSAT yang diduga dilakukan santri maupun simpatisan, tidak ada perintah dari putra kiai. Namun ada arahan-arahan yang tersirat.
“Perintah langsung dari MSAT tidak ada, namun ada arahan tersirat kalau mulut balas mulut, fisik balas fisik. Ini yang diartikan lebih luas, arahan dari pondok atau mana masih kami dalami dan lakukan pemanggilan nanti,” tandasnya.
Perlu diketahui, sebelumnya beredar video orasi yang dilakukan pengurus Pondok Shiddiqiyyah. Video itu berdurasi 2 menit. Dalam video itu terlihat seorang pria sedang berorasi di depan ratusan jamaah. Pria itu, diketahui adalah Edi Setyawan, ketua Bidang Pelestarian DPP Orshid.
Video itu diambil saat kegiatan penerimaan 318 jamaah yang dipulangkan setelah sempat diamankan di Mapolres Jombang. Lokasi video diambil di dalam pondok pesantren.
Dalam video tersebut, orator yang sedang berbicara di depan jamaah menyamakan pengadangan jamaah terhadap petugas yang menangkap MSAT pada Kamis (7/7/2022) lalu seperti perang badar, ada juga ajakan untuk kembali berperang.
Belakangan juga beredar luas video diduga provokatif itu diklarifikasi. Ajakan perang badar yang dimaksud adalah untuk memberi semangat kepada jamaah yang baru saja dipulangkan ke pesantren dari Mapolres Jombang. Disebut pula perang yang dimaksud adalah perang melawan hawa nafsu.
Dapatkan update berita menarik hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter Jurnaljatim.com.