Orator Perang Badar Ponpes Shiddiqiyyah Jombang Masih Saksi, Tunggu Ahli Bahasa

Jombang, Jurnal Jatim menyatakan Edi Setiawan orator “perang badar” di depan simpatisan Moch Subechi Azal Tsani () di Ponpes Shiddiqiyyah Jombang, Jawa Timur masih sebagai saksi dugaan dan provokasi.

Polisi masih menunggu hasil analisa ahli bahasa dalam rekaman video ajakan “perang badar” di Ponpes Shiddiqiyyah Jombang yang beredar dan viral di .

Beberapa pekan lalu, Edi Setiawan terpantau dua hari mendatangi kantor Satreskrim Polres Jombang untuk pemeriksaan terkait masalah itu. Yakni pada Rabu dan Kamis, 13-14 Juli 2022 lalu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jombang, AKP Giadi Nugraha menyatakan pihaknya masih mendalami penggunaan bahasa ketika Edi berorasi.

“Edi Setiawan statusnya masih saksi, lebih lanjut nanti akan kami berikan keterangan pada rilis berikutnya,” kata Giadi usai merilis kasus dugaan pencabulan oknum terhadap anak tiri, Jumat (22//2022) lalu.

Mengenai pendalaman penggunaan bahasa yang digunakan saat orasi di depan ratusan orang di dalam pesantren Shiddiqiyyah . Hingga saat ini belum mendapatkan hasilnya.

“Ahli bahasa untuk pendalamannya belum,” ucap Giadi kepada wartawan.

Giadi juga tidak menjelaskan perkembangan kasus itu. Namun, disebutnya, ada indikasi pergerakan massa yang terkoordinasi. Tapi itu masih terus didalaminya.

“Terkait dengan tersangka yang digerakkan, serta situasi massa apakah ada hal yang mendorong itu, memang ada indikasi ada pergerakan. Tapi masih kami dalami, berasal dari dalam pondok tersebut,” katanya.

Sebelumnya, telah beredar video orasi yang dilakukan pengurus Ponpes Shiddiqiyyah. Video itu berdurasi 2 menit. Dalam video itu terlihat seorang pria sedang berorasi di depan ratusan jamaah. Pria itu, diketahui adalah Edi Setyawan, ketua Bidang Pelestarian DPP Orshid.

Video itu diambil saat kegiatan penerimaan 318 jamaah yang dipulangkan setelah sempat diamankan di Mapolres Jombang. Lokasi video diambil di dalam pondok pesantren.

Dalam video tersebut, orator yang sedang berbicara di depan jamaah menyamakan jamaah terhadap petugas yang menangkap MSAT pada Kamis (7/7/2022) lalu seperti perang badar, ada juga ajakan kembali berperang. Ajakan tersebut diduga provokatif dan mengandung unsur kebencian.

Belakangan, ajakan video yang beredar luas itu diklarifikasi. Ajakan perang badar yang dimaksud adalah untuk memberi semangat kepada jamaah yang baru saja dipulangkan ke pesantren dari Mapolres Jombang. Disebut pula perang yang dimaksud adalah perang melawan hawa nafsu.

Dapatkan update berita menarik hanya di .com, Jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news instagram serta twitter .