Nganjuk, Jurnal Jatim – Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur mengimbau warga mewaspadai temuan kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia sejak 15 April lalu.
Mengutip situs resmi pemerintah kabupaten Nganjuk, Sabtu (7/5/2022), jika masyarakat Nganjuk menemukan keadaan bergejala Hepatitis akut, agar segera melaporkan ke fasilitas kesehatan.
Dapat dilaporkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk telepon (0358) 321261, Layanan PSC 119 Kabupaten Nganjuk telepon seluler 0811-3116-8119 atau (0358) 3510123, Layanan Darurat Command Center Kabupaten Nganjuk telepon seluler 0811-3118-1001
Perlu untuk diketahui badan kesehatan dunia (WHO) telah menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai kasus Hepatitis Akut yang tidak diketahui Etiologinya (Acute hepatitis of unknown aetiology).
Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut. Saat ini masih dalam penyelidikan terkait penyebab dan siapa yang paling berisiko terhadap penyakit tersebut, serta apakah ada hubungannya dengan COVID-19. Informasi dapat berubah sewaktu-waktu.
Mdngutip website Kemenkes RI, gejala yang dialami meliputi sindrom jaundice akut (air kencing berwarna gelap, feses/tinja pucat, kuning pada sklera mata dan kulit, lemas, nyeri sendi/otot), diare, mual, muntah, dan nyeri di bagian perut.
Dari kasus yang dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun.
Pada 21 April 2022, sebanyak 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya telah dilaporkan dari 11 negara yaitu Inggris Raya termasuk Irlandia Utara (114 kasus), Spanyol (13 kasus), Israel (12 kasus), Amerika Serikat (9 kasus), Denmark (6 kasus), Irlandia (<5 kasus), Belanda (4 kasus), Italia (4 kasus), Norwegia (2 kasus), Perancis (2 kasus), Rumania (1 kasus), dan Belgia (1 kasus).
Penyebab dari penyakit itu masih belum diketahui. Secara umum, etiologi kasus hepatitis saat ini masih dalam penyelidikan. Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa adanya agen biologis, kimiawi, dan agen lain masih terus dilakukan pada kasus yang telah teridentifikasi.
Sambil menunggu informasi lebih lanjut, masyarakat diharapkan untuk tetap menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terutama melakukan cuci tangan pakai sabun pada anak-anak, yang dapat mencegah terjadinya penularan berbagai macam penyakit infeksi.
Bila masyarakat mengalami atau menemukan kasus dengan gejala di atas, silahkan langsung menghubungi fasilitas Kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Fasilitas Kesehatan tersebut harus segera melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat untuk dilaporkan secara berjenjang ke Pusat.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di google news dan akun instagram Jurnaljatim.com.