Madiun, Jurnal Jatim- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun, Jawa Timur melalui Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska) melakukan berbagai tindakan preventif dan proaktif sebagai bentuk pengamanan selama bulan suci Ramadan 2022.
Manager Humas KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengungkapkan hal itu dilakukan mengingat masih banyak pemuda pemudi melakukan kegiatan di jalur KA yang sangat membahayakan keselamatan bagi diri sendiri maupun perjalanan KA.
Berkaca dari tahun sebelumnya, masih maraknya tindakan iseng yang dilakukan muda-mudi untuk mengisi waktu saat bulan Ramadan dengan cara mengganjal rel memakai batu, paku atau logam lainnya yang berpotensi membahayakan perjalanan KA.
“Tindakan pengamanan ini akan rutin dilakukan oleh Polsuska Daop 7 Madiun selama bulan suci Ramadan dengan cara mengumpulkan para pemuda pemudi yang sedang bermain di dekat jalur KA untuk diberikan sosialisasi dan edukasi,” katanya.
Ixfan mengemukakan, Undang-undang 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 38 yang menjelaskan bahwa ruang manfaat jalur kereta api diperuntukkan bagi pengoperasian kereta api dan merupakan daerah yang tertutup untuk umum.
Ketentuan itu, ditegaskan juga dalam Pasal 181 ayat (1) yang menyebutkan setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur KA; menyeret, menggerakkan, meletakkan, atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur KA; atau menggunakan jalur KA untuk kepentingan lain selain untuk angkutan KA.
Tindakan preventif dan proaktif Polsuska Daop 7 Madiun dalam melakukan kegiatan pengamanan di beberapa jalur KA pada jam – jam rawan potensi muda-mydu berada di lintas jalur KA selama bulan Ramadan dibagi dalam 3 tahap.
“Tahap 1 pasca subuh pukul 05.00 – 06.30 sasarannya pada anak-anak. Tahap 2 saat menjelang buka puasa pukul 16.30 – 17.30 dengan sasaran dewasa dan anak-anak. Kemudian tahap 3 setelah salat Tarawih pukul 19.30 – 21.30 dengan sasaran anak-anak remaja,” katanya.
Ixfan mengungkapkan, hari pertama puasa, Minggu (3/4/2022), Polsuska Daop 7 Madiun telah melakukan sosialisasi dan edukasi pada waktu setelah subuh dengan sasaran pemuda dan pemudi di area Madiun – Babadan dan Madiun – Magetan.
Berdasarkan hasil pengamanan masih terlihat sekumpulan pemuda pemudi yang berkeliaran di sekitaran jalur rel KA dan sangat berpotensi membayakan keselamatan. Di stasiun Babadan misalnya, terdapat 15 orang muda-mudi yang diamankan petugas. Mereka kemudian diberikan sosialisasi sehingga tidak mengulangi kejadian serupa kedepannya.
“Kami berharap peran serta dari para orang tua yang memiliki anak-anak berdomisili di dekat jalur KA untuk lebih berhati-hati, menjaga dan mengingatkan agar tidak bermain atau berada di jalur KA,” tutupnya.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di Google News.