Jombang, Jurnal Jatim – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan, keterlambatan pencairan program BPNT di Jombang, Jawa Timur masih tinggi, terutama di dua kecamatan di wilayah setempat.
Hal tersebut disampaikan Mensos Risma usai mengecek pencairan bantuan sosial (Bansos) di Kecamatan Mojoagung, Jombang, pada Minggu siang, (26/2/2022).
“Di Jombang masih tinggi, salah satunya adalah di Kecamatan Mojoagung dan Ngoro masih tinggi, di atas 1000 (KPM) satu Kecamatan,” kata Menteri Risma.
Tingginya bantuan yang belum cair itu lah membuat menteri Risma turun ke bawah untuk mengecek langsung proses pelaksanaannya. Di Jombang, sejumlah tempat penyaluran bantuan Risma tinjau langsung.
Selain di Mojoagung, Risma sebelumnya juga memantu di Kecamatan Tembelang. Menteri Risma didampingi anggota DPR RI Sadarestuwati dan sejumlah anggota DPRD Jombang dari fraksi PDIP.
“Makanya saya turun, karena masih cukup tinggi di Jombang yang belum cair”Kita maksimalkan sampai pertengahan bulan ini, mudah-mudahan bisa tuntas,” ujarnya.
Risma mengatakan, tingginya bantuan yang belum tercairkan itu tidak hanya di Kabupaten Jombang, menurut dia per daerah 15 sampai 10 persen yang belum tercairkan. Sebab tidak mudah untk mendatangkan KPM lansia dan yang sakit.
“Jadi rata-rata sebagian besar yang belum terealisasi itu lansia sama sakit. Jadi memang harus proaktif. Kalau memang dikumpulkan di satu kabupaten cukup berat, jaraknya cukup jauh, sehingga itu makin sulit, makanya kemudian ada di kecamatan ada di kelurahan,” katanya.
Percepat pencairan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dalam bentuk uang tunai di Jombang dilakukan selama enam bulan terakhir.
BPNT yang dicairkan nilainya Rp200.000 per bulan per KPM. Jadi, total uang yang diterima Rp1.200.000 per KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
“(Target) pertengahan Februari harus kelar,” kata mantan Wali Kota Surabaya, Jawa timur tersebut menandaskan.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Hafid






