Jombang, Jurnal Jatim – SL (52), seorang petani di Kabupaten Jombang, Jawa Timur ditemukan meninggal tergantung di pohon mangga belakang rumahnya di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Senin tadi pagi, (27/12/2021).
Setelah dilakukan pemeriksaan, korban meninggal dunia diduga nekat gantung diri karena depresi ditinggal istrinya meninggal yang belum genap 40 hari.
Keluarga menemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan posisi tergantung di atas pohon mangga dengan bagian leher terikat seikat tali (safety belt) sekira pukul 09.00 WIB.
“Korban ditemukan salah satu anggota keluarnya dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi tergangtung di atas pohon mangga,” kata Kapolsek Ploso AKP Darmajo dalam keterangannya.
Pria paruh baya itu tergantung dengan kondisi leher terikat tali. Posisi jarak kaki dengan tanah 92 sentimeter, jarak jeratan tali dengan kepala tergantung 118 sentimeter dan jarak kepala tergantung samapi tanah 239 sentimeter.
Darmaji melanjutkan tim Identifikasi Polres Jombang bersama tim medis RSUD Ploso, Polsek Ploso, dan warga sekitar melakukan upaya evakuasi korban. Selama proses evakuasi, kata Darmaji, pengamanan dilakukan aparat Polsek Ploso.
Darmaji menerangkan setelah dilakukan pemeriksaan medis, korban dipastikan murni meninggal dunia karena bunuh diri. Dia menyatakan tim Inafis dan tim medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau indikasi tindakan pidana lainnya.
“Jenazah korban dilakukan pemeriksaan oleh dokter RSUD Ploso dengan hasil tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Korban meninggal disebabkan bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan tali yang dikaitkan pada pohon mangga di belakang rumahnya,” ujarnya.
Lebih lanjut Darmaji mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan dan keterangan saksi, korban diduga depresi setelah ditinggal istrinya meninggal dunia yang belum genap 40 hari.
“Dugaan sementara korban ini stres (depresi) ditinggal mati istrinya yang belum 40 hari,” ungkap mantan Kapolsek Megaluh, Jombang tersebut kepada Jurnaljatim.com melalui WhatsApp.
Pihak keluarga telah menyadari dan menerima kematian korban. Setelah dilakukan pemeriksaan luar pada tubuh korban, jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Peringatan: Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.
Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di Jurnaljatim.com, jangan lupa follow Jurnaljatim.com di Google News.
Editor: Hafid