‘Pentol PPKM’ Level 4 di Jombang Pedasnya Nampol, Bikin Ketagihan Lho!

Jombang, Jurnal Jatim – Bagi anda yang menyukai makanan pedas, sangat pas merasakan buatan bernama M. Aulawi Azka Zahidi (26) di Jombang, Jawa Timur. Pentol itu rasanya pedas, gurih dan nikmat. Sekali mencoba bakal ketagihan, lho.

Pentol PPKM‘ adalah inovasi pemuda lulusan IAIN di tengah penerapan PPKM Level 4. Memang, masa pandemi, pelaku usaha harus inovatif dan kreatif. Tidak hanya berdiam diri dan mengeluh, tapi harus semangat menjalankan usahanya agar tetap survive.

“PPKM sedikit menghambat omset penjualan seperti usaha yang saya geluti ini. Namun, kita sebagai rakyat kecil juga mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi. Inovasi dan kreatifitas harus terus dijalankan agar usaha kita tidak gulung tikar,” kata Azka, begitu sapaan akrabnya, Rabu (11/8/2021).

Azka awalnya sempat berfikir keras agar usahanya tidak kolaps. Hingga akhirnya, dia memanfaatkan momen PPKM level 4 dengan mengubah nama usaha pentol miliknya yang awalnya ‘Pentol Mas Bejo‘ menjadi Pentol PPKM.

Tentu saja, kepanjangannya beda dengan arti yang sebenarnya. PPKM yang dimaksud yakni Pentol kuah Pedas Korona Minggat. Selain khas di rasanya, setidaknya nama itu menjadi daya tarik pembeli. Terbukti, pelanggannya terus bertambah.

“Nama PPKM sendiri terinspirasi dari kebijakan . Agar nama ini tidak menjadi sosok yang menakutkan bagi masyarakat,” ucapnya.

Selain sangat pedas, pentol itu rasanya sangat gurih. Pentol pedas berisi cabai ketika masuk ke mulut membuat lidah terasa bergoyang-goyang seakan tak mau berhenti untuk menikmatinya.

Kuah dengan bumbu pedas cabai dan rempah murni menambah rasa nikmat yang mempunyai ciri khas tersendiri dibanding pentol pada umumnya.

Pentol jualan Azka tersebut bisa dibilang bervariasi dari segi isi. Mulai dari pangsit dan gorengan sesuai selera, ditambah taburan irisan daun bawang serta kuah yang terdapat gajihnya tentunya sambal yang pedas dan bisa disesuaikan pedasnya sesuai selera kita.

Pentol PPKM itu berada di Mayjen Sungkono, Tunggorono, Jombang.  yang dibanderol cukup terjangkau. hanya Rp5 ribu, masyarakat sudah bisa merasakan nikmatnya.

Meski usaha itu baru dibuka 31 Juli 2021 lalu, Azka mengaku sudah punya banyak pelanggan. Dia buka setiap hari mulai pukul 09.00 WIB hingga 19.00 WIB.

“Sekarang dalam satu hari bisa mencapai (omset) Rp100-Rp500 ribu. Alhamdulillah meskipun PPKM masih banyak yang beli. Berapapun hasilnya harus tetap disyukuri,” ucapnya pasrah.

Azka menuturkan, jajanannya itu juga dia pasarkan di sosial (). Tujuannya untuk menarik pelanggan. Ia juga menerapkan sistem delivery order khusus area dalam kota yang mudah dijangkau.

“Juga menawarkan lewat sosmed. Kalau mau beli secara kita juga melayani dan siap antar untuk area Jombang kota,” tuturnya.

Baginya, pemasaran di dunia maya lebih mudah dan bisa dilakukan setiap saat serta praktis tanpa harus buat brosur dan sebagainya. Yang penting, kata dia, masa pandemi haus terus berinovasi.

“Menurut saya ada kebijakan apapun kita dituntut harus tatap berkarya, tidak mudah menyerah dan selalu bersyukur,” ungkapnya.

Kendati begitu, Azka tetap berharap PPKM tidak diperpanjang secara terus menerus. Sebab, kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat tersebut sangat berpengaruh terhadap usaha kecil yang dirintisnya.

“Semoga PPKM tidak diperpanjang lagi. Karena usaha kecil seperti saya ini bisa gulung tikar dan temen-teman yang lain pasti merasakannya. Dan Semoga COVID-19 segera berlalu,” tutupnya.

 

Editor: Hafid