Gudang Rumah Sakit Rujukan Pasien COVID-19 di Jombang Terbakar

, Jurnal Jatim – Gudang penyimpanan barang RSUD Jombang, Jawa Timur, terbakar, Senin (2/8/2021). Pemicunya diduga karena puntung rokok yang dibuang sembarangan. Tak ada korban jiwa dalam kebakaran di Rumah yang selama ini menjadi rujukan COVID-19 tersebut.

Kebakaran sempat membuat panik para Nakes (tenaga kesehatan dan orang-orang yang berada di dalam rumah sakit itu. Tidak sampai satu jam, api berhasil dijinakkan petugas .

“Saya lihat ke bawah ada asap. Lalu saya bilang ayo pasiennya keluarin. Langsung semua woro-woro evakuasi. Lebih jelasnya ke humas (RSUD) saya kurang faham. Karena saya hanya melihat dari kacamata sendri,” kata dokter Hardini, di bagian poli VCT RSUD Jombang.

Kebakaran itu terjadi sekitar jam 10.00 WIB. Ruang yang terbakar di lantai dasar tepatnya gudang logistik penyimpanan matras dan berkas-berkas. Kebakaran berlangsung begitu cepat. Api membakar barang-barang di dalam gudang itu.

Sejumlah dan tenaga kesehatan berusaha menjauh. Sementara, petugas pemadam kebakaran berjibaku untuk menjinakkan kobaran si jago merah. Tak lama kemudian, api padam dan tak sampai menjalar ke ruang lainnya.

Keterangan Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran, kebakaran terjadi di gudang tempat menyimpan matras atau alas tidur cadangan dan beberapa berkas rekamedik pasien.

“Sebenarnya bukan rekamedik secara keseluruhan, tapi ada beberapa bagian yang biasanya kita gunakan sementara sebelum pasien lengkap dokumennya. Itu sebenarnya (rekamedik) sudah terdokumen lagi di statusnya,” katanya.

Pudji menyebut, dari penelusuran yang dilakukan, kebakaran diduga berasal dari puntung rokok yang masih menyala kemudian menyulut ke matras lalu dengan cepat api membesar. Pun begitu, masih belum diketahui pembuang puntung rokok sembarangan tersebut.

“Setelah kita telusuri, tadi memang ada bekas puntung rokok yang menyulut api ke matras,” katanya.

Memang, kata dia, harus diingatkan kepada masyarakat luas, bahwa rumah sakit itu melarang siapapun , selain kesehatan, juga potensi kebakaran itu bisa terjadi.

“Ini terbukti, ternyata ada masyarakat yang mungkin karena dia diingatkan kemudian bersembunyi merokok. Itu kan persembunyian, tidak kelihatan. Mungkin rokoknya dilempar lupa dimatikan yang kemudian menyulut terjadinya api cukup besar,” ujarnya.

Sebenarnya, lanjut Pudji, pihak RSUD Jombang telah melakukan antisipasi kebakaran dengan menyiapkan APAR (Alat Pemadam Kebakaran Ringan) di beberapa titik lokasi.

Namun, besarnya kobaran api yang membakar isi gudang pada saat itu, sehingga APAR yang disiagakan tak bisa mencukupi. Kemudian pihak RS menghubungi pemadam kebakaran untuk menjinakkan api.

“Alhamdulillah karena sinergi ini cepat sekali terpadamkan dan pelayanan pun juga tidak terganggu. Karena memang pasien terdampak hanya karena asapnya mengepul. Kalau apinya tidak,” ujarnya.

Pudji menambahkan, dalam kejadian itu, yang terbakar kertas sama matras yang bukan baru (bekas). Yakni matras cadangan namun masih bisa digunakan ketika ada kebutuhan tambahan.

“Nilai rupiahnya tidak besar, karena hanya matras bekas yang terbakar. Asap menimbulkan kepanikan sebentar tapi tidak sampai mengganggu pelayanan,” jelasnya.

AKBP Agung Setyo Nugroho juga memastikan tidak ada barang-barang penting yang terbakar, seperti obat-obatan maupun lainnya. Selain itu juga tidak ada korban jiwa dalam kebakaran RSUD di jalan Jombang itu.

“Yang terbakar matras sama beberapa dokumen buku. Tidak ada barang-barang penting baik obat-obatan atau alat lainnya yang terbakar. Saya pastikan yang terbakar di sini adalah matras, gudang sama beberapa dokumen saja. Pelayanan kesehatan tetap berjalan tetap seperti biasanya saja,” ujarnya di lokasi kejadian.

 

Editor: Azriel