Kediri, Jurnal Jatim – Kerajinan kain tenun ikat Mulya Kota Kediri, Jawa Timur tembus pasar Jepang. Bahkan, pemilik kain tenun telah beberapa kali mengirim produknya ke Negeri Matahari Terbit. Hal itu menambah optimisme pelaku usaha bisnis di masa pandemi ini.
Pemilik kerajinan Tenun Mulya, Suharto, menceritakan transaksi bisnis antara dirinya dengan seorang buyer asal Jepang bernama Mr. Hiromi Tsuneoka terjadi tahun lalu saat berkunjung ke Indonesia.
“Awalnya Mr. Hiromi menghubungi nomor kontak saya yang tercantum di akun Instagram @tenunmulya, hingga akhirnya saya bertemu langsung di Surabaya ketika beliau sedang berkunjung ke Indonesia tahun lalu,” ujar Suharto menceritakan.
“Kemudian Mr. Hiromi minta katalog produk Tenun Mulya untuk dibawa pulang,” lanjutnya.
Pemilik kerajinan tenu di Bandarlor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri itu mempercayai Mr. Hiromi Tsuneoka adalah pengelola galeri seni Asian Accents yang berada di Tokorozawa, sebuah kota tak jauh dari ibukota Tokyo.
Selama ini Asian Accents diketahui menjual berbagai jenis produk kriya dan wastra Nusantara, termasuk kain batik dan tenun dari berbagai daerah di Indonesia.
Perajin yang meneruskan usaha orang tuanya itu mengaku bangga kain tenun buatannya bisa menembus hingga pasar luar negeri. Dia terus menpertahankan kualitas produknya agar pasar-pasar luar negeri lainnya juga bisa berhasil ditembus.
“Sejauh ini, telah mengirim tak kurang dari 100 potong kain tenun dalam beberapa kali pengiriman,” ujar perajin tenun ikat turun temurun ini.
Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar sangar bangga dan sekaligus mengapresiasi kerajinan tenun ikat asal Kediri dapat menembus ke luar negeri termasuk kerajinan Tenun Mulya.
“Sebelumnya perajin tenun Kediri sudah sering menjual produk sarung goyor ke Timur Tengah melalui pihak ketiga. Jadi, keberhasilan ekspor kain tenun ke Jepang ini merupakan satu capaian yang terasa spesial, terlebih deal bisnis itu terjadi di tengah pandemi COVID-19,” ujarnya.
Dikatakan dia, Tenun Mulya selama ini terlibat aktif mengikuti kegiatan pendampingan yang dilaksanakan Pemkot dan Dekranasda Kota Kediri. Salah satunya adalah partisipasi dalam gelaran rutin Dhoho Street Fashion selama beberapa tahun terakhir.
“Sehingga berkesempatan dibimbing langsung oleh desainer terkemuka seperti Priyo Oktaviano dan Didiet Maulana,” ujarnya.
Belajar dari keberhasilan Tenun Mulya, Bunda Fey berpesan kepada para pelaku UMKM Kota Kediri, terutama usaha kriya harus tekun mengelola akun media sosial dengan mencantumkan nomor kontak yang jelas.
“Selain itu, katalog produk juga penting dimiliki sebagai acuan bagi customer potensial,” pesannya.
Editor: Azriel