Pemkab Jombang Larang Takbir Keliling Malam Idulfitri 1442 Hijriah

Jombang, Jurnal Jatim – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Jawa Timur, melarang kegiatan takbir keliling pada malam lebaran Idulfitri 1442 Hijriah untuk mencegah penyebaran atau COVID-19.

Larangan tersebut tercantum dalam instruksi bupati Jombang nomor 7 tahun 2021 yang berlaku pada tanggal 4 -17 Mei 2021 ditandatangani Bupati Jombang Wahab pada tanggal 4 Mei 2021.

Instruksi tersebut tentang perpanjangan keenam pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan COVID-19 di tingkat dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran COVID-19 di Kabupaten Jombang.

Dalam item keenambelas menyebutkan melakukan pembatasan kegiatan buka bersama tidak melebihi dari jumlah keluarga inti ditambah lima orang selama bulan 1442 H/tahun 2021 M.

“Dan melakukan pelarangan terhadap kegiatan pertama takbir keliling malam Hari Raya 1442 H/tahun 2021, kedua open house /halal bihalal pada Hari Raya Idul Fitri 1441 H/tahun 2021,” demikian tertulis dalam instruksi itu sebagaimana dibaca .com, Senin (10/5/2021).

Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Akhmad Jazuli menyampaikan larangan keliling pada malam lebaran dan open house halal bihalal Hari Raya Idulfitri 2021 untuk mengendalikan laju penyebaran virus corona.

“Ya, larangannya sudah tercantum dalam instruksi Bupati Jombang tentang perpanjangan berbasis mikro,” kata Sekda Akhmad Jazuli, Kamis (5/6/2021) lalu.

Sebagai gantinya, takbiran dapat dilaksanakan di masjid maupun musala. Jazuli pun mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi kebijakan pemerintah dan tetap menjalankan protokol kesehatan lantaran masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

Sebatas diketahui, berdasarkan peta sebaran COVID-19 di Kabupaten Jombang, angka kumulatif mencapai 4.740 kasus, Senin, (10/5/2021) pukul 12.00 Wib.

Rincian angka kumulatif untuk mencapai 4188 orang, dirawat 37 orang, dan meninggal 515 pasien. Dari jumlah itu, pada laman Dinkes Jatim, saat ini Jombang berstatus zona orange atau memiliki resiko sedang penularan virus corona.

 

Editor: Azriel