Jombang, Jurnal Jatim – Antusias warga Desa Tambakrejo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur cukup tinggi mengikuti vaksinasi COVID-19 yang berlangsung secara massal di Balai Desa setempat, pada Senin siang (5/4/2021).
Sebatas diketahui, Desa Tambakrejo, Jombang merupakan tempat kelahiran Bupati Jombang, Mundjidah Wahab pada tahun 1948 silam. Sekaligus juga pondok pesantren Bahrul Ulum yang didirikan Pahlawan Nasional KH Abdul Wahab Chasbullah.
Pantauan di lokasi, ratusan warga datang bergelombang ke balai desa setempat untuk mengikuti vaksinasi AstraZeneca agar tubuh kebah terhadap segala macam virus, di antaranya virus corona.
“Ya, warga di sini antusiasnya luar biasa, cukup tinggi. Bahkan, mereka yang belum terdata datang ikut vaksinasi,” kata Kepala Desa Tambakrejo, Moh Nasir Fadlillah ditemui disela vaksinasi.
Nasir menyebut, sebelumnya pihaknya telah melakukan sosialisasi melalui Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Sosialisasi itu untuk meyakinkan jika vaksin AstraZeneca aman dan halal.
“Karena kami ada arahan itu, amannya itu dari pemerintah pusat, halalnya itu dari MUI. Jadi kami bisa meyakinkan warga kalau vaksinasi ini aman dan halal,” ujarnya.
Dikatakan Nasir, vaksinasi gelombang pertama mendapat jatah 500 vaksin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang dengan sasaran tokoh masyarakat, ketua RT dan RW, Lansia, dan pekerja luar kota, serta perangkat desa.
“Datanya, yang kami data ini kan melalui RT. Selisih empat hari, kita harus melakukan vaksinasi,” kata Kades muda yang berusia 34 tahun tersebut.
Para calon penerima vaksin yang datang ke balai desa diharuskan membawa foto kopi identitas KTP. Setelah itu mengisi blanko yang telah disiapkan oleh petugas Puskesmas setempat.
“Kemudian dilakukan proses screening, di antaranya cek kesehatan. Setelah dipastikan aman, selanjutnya dilakukan penyuntikan vaksin,” terangnya.
Lebih lanjut Nasir mengatakan, hingga separuh dari jumlah penerima vaksin, tidak ditemui kendala yang berarti. Termasuk juga tidak ditemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
“Cuma ada warga yang trauma terhadap jarum suntik. Tapi habis divaksin, yang bersangkutan bilang tidak terasa. Dipikir belum divaksin, ternyata sudah divaksin, alhamdulilah beliaunya tidak apa-apa. Cuma awalnya saja, beliaunya kayaknya ada trauma jarum suntik,” imbuhnya.
Nasir menyatakan, pelayanan vaksinasi terhadap ratusan warganya tersebut dirampungkan di hari itu juga. Dalam pelayanannya, pihaknya juga memberi makanan ringan kepada warga yang divaksinasi.
“Karena kami juga sudah menyiapkan snack dan air mineral. Khawatir warga datang ke balai desa belum makan. Jadi kami sudah mengantisipasi, sudah menyiapkan semuanya,” katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (25/3/2021) lalu, Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab memastikan vaksin AstraZeneca aman dan halal. Bahkan, dirinya usai disuntik vaksin juga tidak merasakan gejala apapun.
Menurut Mundjidah, Majelis Ulama Indonesia dan lembaga Bathsul Masail Nahdlatul Ulama juga menyatakan vaksin tersebut halal dan aman untuk digunakan.
Bahkan, kata dia, Presiden Jokowi bersama Menteri Kesehatan setelah dari Jombang pada Senin (23/3/2021) lalu, juga melakukan vaksinasi 100 kiai di kantor PWNU Jawa Timur.
“Sudah terjawab (aman). Di Jombang tidak ada masalah, kita yakinkan dari yang pertama sampai sekarang ini tidak banyak yang mempersoalkan, karena kedepan-kan macam-macam (vaksin),” ujarnya.
“Karena sebelum masuk ke Indonesia, (vaksin) sudah dilakukan penelitian, laboratorium, dan ada label serta penjelasannya secara rinci,” lanjutnya.
Untuk itu, perempuan nomor satu di Pemkab Jombang tersebut mengimbau masyarakat untuk tidak perlu takut dan khawatir divaksin. Sebab, vaksin yang direkomendasi oleh Menteri Kesehatan adalah aman.
Editor: Hafid