Jombang, Jurnal Jatim – Selama kurun waktu 12 hari menggelar operasi pekat semeru 2021, Polres Jombang, Jawa Timur berhasil mengungkap ratusan kasus kriminalitas di daerahnya dengan kasus menonjol premanisme.
“Premanisme menonjol penyebabnya karena banyak pengangguran akibat pandemi COVID-19,” kata Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho dalam pers rilisnya, Selasa (6/4/2021).
Agung menyatakan, tingginya kasus premanisme tersebut akan disampaikan kepada pemerintah daerah setempat untuk ditindaklanjuti agar kasus itu dapat ditekan.
Sementara itu, berdasarkan data di kepolisian setempat menyebutkan kasus premanisme sebanyak 88 tersangka dari 75 kasus, judi sebanyak 19 tersangka dari 11 kasus, miras 46 tersangka dari 46 kasus.
Kemudian narkoba 30 tersangka dengan 27 kasus, prostitusi 2 orang dari 2 kasus, serta kejahatan kriminal jalan sebanyak 3 orang tersangka dari satu kasus.
“Total ada 187 tersangka dari 161 kasus yang diungkap dalam operasi pekat yang berlangsung pada tanggal 22 Maret hingga 2 April 2021,” kata Agung.
Mantan Kasubbagrenmin Bagrenmin SSDM Polri itu mengungkapkan, dari ungkap ratusan kasus mulai 22 Maret hingga 2 April tahu 2021, anggotanya mengamankan sejumlah barang bukti.
Uang tunai sejumlah Rp9.682.400 disita dalam kasus premanisme. Kemudian kasus perjudian, menyita uang tunai Rp 243 ribu, 1 buah handphone, 1 buah pulpen, serta tabungan dan ATM masing-masing 1 buah.
Kasus lainnya yakni prostitusi, diamankan barang bukti berupa uang tunai sebanyak Rp135 ribu serta bantal guling dan sprei. Untuk kasus miras ada 504 liter arak yang diamankan, dan kasus narkoba 4.827 butir pil dobel L dan 18,19 gram sabu-sabu.
“Untuk kejahatan jalanan ada 6 buah baterai towe dan 1 unit mobil Calya yang juga berhasil kita amankan,” jelas lulusan Akademi Kepolisian tahun 2002 tersebut.
Agung mengemukakan, kegiatan operasi pekat tersebut dilakukan dalam rangka menghadapi datangannya bulan suci Ramadan pertengahan bulan April.
Editor: Azriel