Jombang, Jurnal Jatim – Penggalian irigasi di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur terpaksa dihentikan sementara setelah warga menemukan struktur bata kuno yang ukurannya lebih besar dibanding bata yang diproduksi saat ini.
Bata kuno itu seperti berbentuk persegi dengan diameter panjang 90-100 sentimeter, lebar 30 sentimeter, dan kedalaman sementara 30 sentimeter empat lapis bata.
Kasi Cagar Budaya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jombang, Iswahyudi Hidayat menuturkan, penghentian penggalian irigasi sekaligus menutup sementara dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan pada benda itu.
Selama penutupan itu, pihak Disdikbud setempat akan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa setempat dan Balai Pelestarian Cagar Budaya, Jawa Timur di Mojokerto.
“Sementara biar aman, koordinasi dulu dengan desa, kaitannya dengan ini, kita pakai rafia atau kita tutup sementara biar aman supaya tidak terjadi kerusakan,” kata Iswahyudi saat melihat langsung temuan struktur bata tersebut, Sabtu (13/2/2021).
Sejauh ini, Iswahyudi juga belum bisa memastikan struktur bata kuno itu merupakan pemukiman atau berkaitan dengan sumur peninggalan kerajaan Majapahit.
“Intinya ini masih kita duga cagar budaya. Nanti perlu tindaklanjut lagi, kita akan koordinasi dulu dengan BPCB,” katanya.
Berterimakasih pada penemu
Iswahyudi menyebut, yang dapat memastikan struktur bata kuno itu adalah arkeolog. Oleh karena itu, Iswahyudi kembali menegaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan BPCB.
“Temuannya ada pecahan gerabah, kemudian bata empat lapis. Kita masih koordinasikan dengan BPCB,” Dia menegaskan.
Atas temuan itu, Iswahyudi pun berterimakasih kepada warga yang menemukan situs bata kuno itu. Sesuai peraturan daerah nomor 13 tahun 2020 tentang cagar budaya, kalau ada hal-hal atau temuan seperti itu dalam waktu 30 hari harus ada laporan.
“Tapi ini belum sampai dua hari sudah ada laporan, kita berterimakasih dan ini akan jadi PR (Pekerjaan Rumah),” ucapnya.
“Bagaimanpun juga tidak bisa dipungkiri bahwa daerah Menganto dan sekitarnya sini kalau garis lurus itu tidak jauh dari Mojopahit. Apakah itu dulu pemukiman kuno kita belum tau dan itu perlu kajian,” Iswahyudi melanjutkan.
Struktur batu bata kuno itu ditemukan oleh Suprapto (53) warga setempat yang sedang menggali saluran irigasi di di area persawahan tepi jalan raya dusun setempat pada Jumat (12/2/2021) siang pukul 12.00 WIB.
Penemuan itu sempat menggegerkan warga sekitar. Suprapto mengatakan, lokasi penemuan itu terletak di perbatasan dusun Menganto, RT 07 RW 02, tepatnya perbatasan dusun setempat.
Lantas, Suprapto melaporkan penemuan bata kuno itu ke Kepala Desa (Kades) setempat dan diteruskan ke Pemerintah Kabupaten Jombang.
“Awalnya menggali got (saluran irigasi) kemudian menemukan bata kuno di kedalaman 1 meter. Temuan berupa bata, grabah,” kata Suparto ditemui di lokasi penemuan, Sabtu (13/1/2021).
Editor: Hafid